Destroyer Masa Depan TNI AL Dari Jepang ?
ancablogspot.com
Kabar mengejutkan baru saja muncul ke publik minggu ini. Jepang ingin mengekspor destroyer nya ke Indonesia. Belum ada informasi tambahan mengenai rencana ini. Bagaimana proses negosiasinya, kapan akan ditandatangani, dsb. Jadi sebelum semuanya jelas, mari kita investigasi dari apa yang telah tersedia, dan bagaimana dampaknya untuk Indonesia dan situasi regional.
Halo semua! Kembali lagi bersama Pacific Front! Channel YouTube yang membahas topik-topik dan peralatan militer, terutama untuk kebutuhan TNI. Artikel lainnya bisa agan baca di sini.
Berdasarkan media Jepang, Japantimes, Pemerintah Jepang ingin mengekspor destroyer nya ke Indonesia. Sumber mengatakan kalau negosiasi sedang berjalan dengan pemerintah Indonesia. Jika rencana ini berhasil, maka akan jadi momentum bagi ekspor alat pertahanan Jepang dan merealisasikan inisiasi Jepang untuk menjadikan kawasan Indo-Pasifik bebas dan terbuka.
Seperti kita semua ketahui, bulan kemarin PM Yoshihide Suga dan Presiden Jokowi sepakat untuk mempercepat pembicaraan bilateral di bidang alat pertahanan dan transfer teknologi. Dan menteri pertahanan dari kedua negara juga mengadakan teleconference. Diyakini kalau ide-ide nyata telah diusulkan di pertemuan tersebut.
Opini Pribadi
Berita ini cukup mengejutkan saya. Karena kontrak Iver Huitfeldt baru saja ditandatangani April lalu dan kemungkinan besar belum dibangun. Dan sekarang ini. Dan Jepang yang kita bicarakan. Negara yang memiliki kebijakan penjualan senjata yang ketat.
Tentu kita tahu apa maksud dari rencana ini. Dan dari yang saya lihat, ini akan menguntungkan kedua belah pihak. Indonesia butuh kapal kombatan yang lebih besar dan banyak untuk menyeimbangkan kekuatan di Laut Cina Selatan dan menghalau agresivitas Cina. Dan penjualan senjata oleh Jepang adalah sebuah peringatan buat Cina kalau Jepang tidak akan tinggal diam dan berbuat apa-apa.
Jika rencana ini berjalan lancar dan saya harap bisa menjadi kenyataan, ini akan menjadi penjualan alat pertahanan terbesar Jepang, tapi bukan yang pertama. Menurut pejabat senior kementerian pertahanan Jepang, mengekspor destroyer bukanlah keputusan yang mudah bagi Jepang. Karena tiga prinsip penjualan alat pertahanan Jepang yang diadopsi oleh kabinet di tahun 2014, hanya mengizinkan penjualan peralatan yang digunakan untuk misi penyelamatan, transportasi, pengamatan dan pengintaian, atau penyapu ranjau. TAPI, ini memungkinkan apabila tujuannya adalah untuk pengembangan kapal bersama negara lain.
Agan lihat kan! Semua memiliki celah.
Di sinilah transfer teknologi berperan. Masih berdasarkan media Jepang yang sama, Indonesia ingin mengimpor empat kapal dan membangun empat kapal lainnya di Indonesia melalui transfer teknologi. Proyek ini kemungkinan memakan biaya sebesar 300 miliar yen (2.9 miliar dollar AS). Termasuk murah untuk 8 destroyer. Agan ingat saat kita membahas Iver Huitfeldt, kontraknya senilai 720 juta dollar AS untuk dua kapal. Harga per unit untuk kedua proyek hampir sama.
Destroyer jenis apa?
AL Jepang memiliki beberapa jenis destroyer. Tipe apa kira-kira yang ditawarkan? Kelas Kongo? Atago? Maya? Atau Hyuga atau Izumo? Karena Jepang mengklasifikasi kedua kapal ini sebagai destroyer. Meskipun itu adalah kapal induk helikopter.
Kemungkinan bukan itu semua. Kemungkinan adalah destroyer jenis baru berbobot sekitar 10000 ton berbasis 30FFM/30DX Frigate Family. Kapal yang akan dioperasikan oleh AL Jepang mulai tahun 2022. Kapal ini adalah kapal kombatan pertama yang gencar dipromosikan oleh Jepang untuk ekspor. Dan September lalu, pejabat senior AL Jepang berkunjung ke Indonesia bersama pejabat dari Mitsubishi Heavy Industries Ltd, kontraktor utama dari program kapal ini. Jadi kemungkinan besar ini.
"Copast Kaskus militer"
Penulis & Editor
ANCA | ancablogger's
©copyright2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar