Rabu, 18 September 2013

Rudal Pesawat Sukhoi Indonesia

Rudal Kh-31P alias AS-17 Kripton (photo:Irkut)
(ancablogspot.com)

ancablogspot.com ©copyright 2013
Pesawat tempur Sukhoi TNI AU lengkap sudah
satu skadron (16 unit), setelah datangnya dua
pesawat SU-30 MK 2 pada awal bulan September
2013. Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan
Hasanuddin, Makassar – Sulawesi Selatan,
merupakan home base bagi pesawat tempur
SU-27 SKM dan SU-30 MK 2 Indonesia.
Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin
menyatakan kelengkapan skadron Sukhoi (16
pesawat) ditargetkan pada tahun 2014. Namun
pengadaan alutsista 11 itu bisa dilengkapi dalam
waktu yang lebih cepat di tahun 2013. Untuk itu
program Kementerian Pertahanan selanjutnya
adalah mendatangkan simulator pesawat
tempur Sukhoi, serta dukungan konstruksi sistem
yang bisa mengcover seluruh pesawat Sukhoi,
pada tahun 2014. Hal ini disampaikan
Wamenhan, saat mengunjungi Skadron 11 di
Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar.
"Mesin simulator untuk melatih kemampuan
para pilot penerbang tempur. Nantinya tidak
perlu lagi mengirimkan pilot tempur keluar negeri
untuk melatih skill teknis mereka. Tetapi jika
simulator ini belum sampai tahun 2014, untuk
sementara para pilot dikirim ke negara yang
memiliki fasilitas simulator, seperti China yang
telah memiliki kerjasama pertahanan Indonesia",
ujar Wakil Menteri Pertahanan.
Rudal Kh-31P Zvezda
Kejutan lain dari penambahan alutsista Skadron
Udara 11 adalah telah terpasangnya rudal-rudal
untuk pesawat tempur Sukhoi, antara lain Rudal
Zvezda Kh-31P atau istlah NATO AS-17 Krypton.
Rudal Krypton buatan Rusia ini dilengkapi sensor
hybrid active-pasive guidance untuk menyergap
sasaran darat maupun udara seperti, sistem
pertahanan musuh atau pesawat mata-mata
seperti AWACS, dari jarak 200 km. Rudal anti-
radar ini bisa mematikan penjejaknya saat
diserang.
Rudal Krypton Kh-31P diusung Fighter Sukhoi
Indonesia (photo: FB Jiwa Merah Putih)
Pilot Su-27SKM dari Skadron 11 Wing 5 Lanud
Sultan Hasanudin Makassar (photo:
rahmatap.blogspot.com)
Rudal Kh-31P alias AS-17 Kripton (photo:Irkut)
Daftar Belanja Militer Indonesia berdasarkan
SIPRI 2012
Komponen paling menarik dari rudal Kh-31P
adalah adanya kombinasi 5 roket, booster dan
ramjet, yang dipadukan dalam dual roket
pendorong (sistem propulsi ganda). Bentuknya
mirip wahana antariksa Rusia, karena memang
didisain oleh biro disain Soyuz di Turayevo.
Pada tahap awal misil ini berakselerasi
menggunakan solid-fuel rocket engine, untuk
mendapatkan kecepatan 1,8 Mach. Setelah itu
mesin pendorong pertama dilepas, digantikan 4
mesin jet pendorong, untuk mencapai kecepatan
5 Mach. Kecepatan tinggi ini berguna untuk
mengurangi resiko tertembak, termasuk harus
menerobos sistem pertahanan musuh untuk
menghancurkan radar penjejak, drone maupun
pesawat AWACS.
Karena rudal ini ditugaskan menghancurkan
radar musuh atau pesawat AWACS, rudal Kh-31P
tidak dibebani hulu ledak besar, melainkan
hanya 90 Kg (Blast Frag). Rudal AS-17 Krypton
memiliki panjang 5, 2 meter dengan berat 600
kg dan dijuliki negara barat dengan nama
"AWACS killer".
Sumber :(JKGR)

Salam penulis :
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

La Pattawe Matinroe ri Bettung Raja Bone ke-9 Tahun 1565-1602

La Pattawe Matinroe ri Bettung Raja Bone ke-9 Tahun 1565-1602 La Pattawe Daeng Soreang Matinroe ri Bettung (Bulukumba) adalah raja Bone ke-9...