Kamis, 29 Januari 2015

JenderalMoeldoko BanggakanPerforma TNI di SAR Air Asia

ancablogspot.com Jakarta - Komisi I
DPR mengadakan rapat kerja dengan Panglima
TNI Jenderal Moeldoko terkait Renstra TNI.
Moeldoko pun sempat membanggakan kinerja
pasukannya dalam operasi SAR AirAsia.
Raker tersebut berlangsung secara tertutup di
Ruang Komisi I, Gedung DPR, Senayan, Jakarta
Pusat, Kamis (29/1/2015). Selain terkait
program dan anggaran TNI di 2015, Moeldoko
juga menyampaikan evaluasi beberapa
program TNI.
"Tadi saya sampaikan, TNI sampai saat ini
mencapai performance cukup baik," ucap
Moeldoko kepada wartawan.
Beberapa indikator kinerja yang cukup baik itu
adalah pengamanan APEC di Bali yang dipuji
para kepala negara dan angkatan bersenjata
Tiongkok yang belajar ke Indonesia.
Keberlangsungan pengamanan Pemilu 2014
juga dilaporkan.
"Pemilu semua berjalan dengan baik. Kita bisa
mengawal stabilitas dengan baik dan netralitas
TNI teruji," ujarnya.
Moeldoko juga menceritakan tentang
penampilan TNI pada HUT TNI yang dianggap
membanggakan bangsa Indonesia. Terakhir,
tentang kinerja pasukan di operasi SAR AirAsia.
"Performance kita di penemuan black box
AirAsia pada kecelakaan AirAsia, itu menjadi
standar internasional. Tidak ada di negara lain
yang paling cepat kecuali kita," tutur Moeldoko
bangga.
Anggaran untuk alutsista juga dibahas dalam
rapat tersebut. Moeldoko yakin akan ada
peningkatan anggaran di 2015 ini. "Itu
sementara seperti itu (turun), bisa saja di
tengah jalan meningkat lagi," pungkasnya.

Sumber : Detik
Penulis & Editor
ANCA | ancablogspot.com
@copyright 2015
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Rabu, 28 Januari 2015

Turki dan Indonesia bangun tank medium

Badak PT. PINDAD


ancablogspot.com @copyright 2015
Pemerintah Turki merasa sangat antusias lakukan
kerjasama di bidang industri pertahanan khususnya
pengembangan dan produksi bersama Medium Tank
dengan Pemerintah Indonesia. Kerjasama pembuatan
Medium Tank tersebut sebagai tindak lanjut dari bentuk
komitmen pimpinan negara untuk meningkatkan
hubungan kedua negara yang dinyatakan dalam
Deklarasi Strategic Partnership oleh Presiden kedua
negara pada tahun 2010 yang lalu.
Apresiasi antusiasme Pemerintah Turki tersebut
disampaikan Bapak Wardana selaku Duta Besar RI di
Ankara, Turki, kepada Sekretaris Jenderal Kementerian
Pertahanan RI, Letjen TNI Ediwan Prabowo, Rabu
(28/01) saat berkunjung ke Kantor Kemhan, Jakarta.
Bapak Wardana mengatakan dirinya juga telah bertemu
dengan Pejabat Undersecretary For Defence Industry of
SSM Turki dan pimpinan perusahaan dari Industri
pertahanan FNSS Turki. Menurut Bapak Wardana pihak
Turki menyatakan semangatnya untuk bisa bekerjasama
yang dilandasi dengan ikatan emosional dengan
Pemerintah Indonesia.
Bapak Wardana mengatakan industri pertahanan Turki
memiliki teknologi cukup maju sesuai dengan standar
NATO. Disamping itu pihak Turki juga lebih terbuka dan
menerima dalam konteks kerjasama pemindahan
teknologi (Transfer Of Technology) dengan Indonesia.
hal tersebut merupakan suatu potensi dan peluang
untuk Indonesia.
Disampaikan juga oleh Bapak Wardana, untuk
merealisasikan kerjasama industri pertahanan, Delegasi
Turki yang terdiri dari pemerintah dan CEO industri
Pertahanan FNSS direncanakan datang ke Indonesia
pada tanggal 3 Februari 2015. Maksud kedatangan
Delegasi Turki ini selain membicarakan kelanjutan dari
proyek pembangunan Medium Tank dan juga
membahas potensi-potensi kerjasama industri
pertahanan lainnya.
Sementara itu Sekjen Kemhan dalam pertemuan
tersebut mengatakan, dari perspektif pertahanan, Turki
juga merupakan mitra yang sangat strategis yang mana
sejauh ini sudah semakin terpupuk hubungan batin. Jadi
memang ada harapan kerjasama ini bisa saling
menguntungkan kedua belah pihak.
Sekjen mengakui Indonesia belajar banyak dengan Turki
tentang kemajuan teknologi dan penyiapan sektor SDM
yang mendukung. Sekjen juga mengatakan bahwa saat
ini kerjasama industri pertahanan yang telah
dilaksanakan dengan pihak Turki adalah pengadaan alat
komunikasi yang diproduksi bersama PT LEN dengan
industri Aselsan Turki.
Mengenai kerjasama yang lain adalah pengembangan
dan produksi bersama Tank jenis Medium antara
Indonesia dengan Turki yang melibatkan Industri FNSS
Turki dan PT Pindad. Kerjasama ini telah dimulai pada
29 Juni 2010 setelah Kementerian Pertahanan kedua
negara menandatangani persetujuan kerjasama industri
pertahanan (Defence Industry Cooperation) di Ankara
Turki.
Sementara itu Sekjen juga menuturkan, sesuai dengan
arahan dari Menteri Pertahanan bahwa kerjasama
ataupun pengadaan dibidang pertahanan saat ini harus
realistis, terutama yang bisa mengatasi ancaman yang
ada. Untuk itu Kemhan sedang mengembangkan suatu
kerjasama pertahanan dengan negara lain yang bersifat
multi purpose.
Artinya kerjasama yang dilakukan bukan hanya untuk
kepentingan militer melainkan dapat juga digunakan
untuk kepentingan bantuan kemanusiaan, seperti
penanganan bencana dan operasi kemanusiaan lainnya.
Disebutkan Sekjen salah satu contoh adanya pengadaan
Tank yang bisa digunakan sebagai jembatan untuk
keperluan militer ataupun bantuan kemanusiaan. Jenis
Tank ini sudah diproduksi Turki dengan bekerjasama
dengan pihak Korea Selatan.

Sumber: DMC Kemhan


Penulis & Editor
ANCA | ancablogspot.com
@copyright 2015
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

La Pattawe Matinroe ri Bettung Raja Bone ke-9 Tahun 1565-1602

La Pattawe Matinroe ri Bettung Raja Bone ke-9 Tahun 1565-1602 La Pattawe Daeng Soreang Matinroe ri Bettung (Bulukumba) adalah raja Bone ke-9...