Angkatan bersenjata Indonesia memborong peluncur
rudal anti-tank (ATGM) canggih buatan Amerika
Serikat. Rudal ini mampu mengunci sasaran dan
mengikuti kemanapun target berjalan dengan daya
ledak yang luar biasa.
Anti tank baru bernama Javelin ini dipamerkan dan
diperagakan penggunaannya usai pembukaan latihan
gabungan Garuda Shield TNI Angkatan Darat dengan
Tentara AS di Pasifik (USARPAC), Senin 10 Juni 2013.
Letnan Satu TNI Bonny Octavian yang memperagakan
penggunaan Javelin mengatakan, jarak tembak rudal
ini mencapai 2,5 kilometer. Javelin dilengkapi dengan
pelacak canggih yang mampu mengunci dan
menembak sasaran yang bergerak.
"Waktu reload rudal ini cukup cepat, yaitu 40 detik
saja," kata Bonny.
Bonny mengatakan, TNI telah memesan 25 alat
pembidik dan 189 rudal anti tank Javelin buatan
perusahaan Raytheon dan Lockheed Martin ini.
Namun senjata ini masih dalam tahap produksi dan
belum dikirim.
Selain canggih, alat ini sangat ringan dan dapat
ditempatkan di bahu penyerang. Menurut
laman Inetres.com, rudal Javelin berbobot 11,8
kilogram sementara alat pembidik dan peluncur
hanya 6,4 kilogram. "Senjata ini selain canggih juga
simpel dan ringan," kata Bonny.
Senjata ini telah dikembangkan sejak tahun 1998 oleh
perusahaan Raytheon dan Lockheed Martin dengan
nama proyek Javelin Joint Venture. Produksinya sendiri
dimulai tahun 1994 dan dikirimkan ke barak militer di
Fort Benning, Georgia pada tahun 1996.
Laman army-technology.com menuliskan, Javelin
digunakan tentara AS dan Australia pada perang di
Irak antara Maret dan April 2003. Saat ini, senjata ini
digunakan di Afganistan. Lebih dari 2.000 rudal Javelin
telah ditembakkan AS dan tentara koalisi di negara ini.
Negara asing pertama pembeli Javelin adalah Inggris
pada Januari 2003 dengan pemesanan awal sebanyak
18 peluncur dan 144 rudal. Negara lainnya yang telah
menggunakan ini adalah Taiwan, Lithuania, Yordania,
Australia, Selandia Baru, Norwegia, dan Irlandia.
Beberapa negara lainnya tengah mengantre untuk
mendapatkannya.
Inetres.com memaparkan, satu buah peluncur dan
pelacak Javelin dibanderol US$126.000 atau sekitar
Rp1,2 miliar, sementara rudal Javelin satuannya
seharga US$78.000, setara Rp756 juta.
Sumber : Vivanews
Salam penulis :
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013 ancablogspot
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.