Rabu, 12 Juni 2013

JAKARTA no 1 dunia dibidang property

Jakarta

ancablogspot.com ©copyright 2013
Setelah Urban Land institute (ULI)
dan PricewaterhouseCoopers (PwC)
menahbiskan Jakarta sebagai arena investasi properti
nomor wahid di dunia, kini giliran Knight Frank yang
mengonfirmasi kota ini sebagai peringkat pertama
dunia. Tak main-main, bukan sekadar peringkat
teratas yang mereka sematkan pada ibu kota negara
kita tercinta ini, melainkan berdasarkan riset
pertumbuhan harga rumah mewah!
Jakarta mencatat kinerja mengagumkan, yakni 38,1
persen, jauh di atas kota-kota kelas dunia lainnya
macam Miami, Hongkong, Singapura, London, Tokyo,
bahkan New York. Dari 29 kota dunia dalam Indeks
Knight Frank Global Cities, Jakarta memimpin
pertumbuhan harga rumah mewah selama setahun
(year on year) 2012-2013. Bahkan, apabila
perhitungan persentase dilakukan hanya pada 3 bulan
pertama tahun ini pun, Jakarta tetap berada pada
peringkat lima besar dunia bersama Monaco, Dubai,
dan Los Angeles.
Meski tetap menunjukkan peningkatan sebesar 3,6
persen pada pembukaan kuartal, secara umum, harga
properti premium di 29 kota global tersebut tergelincir
0,4 persen pertumbuhannya. Sebanyak delapan kota
tercatat mengalami pertumbuhan dua digit, termasuk
Monaco yang dilaporkan mengalami lompatan
sebesar 10 persen dalam kuartal perdana 2013 ini.
Bangkok, Miami, Dubai, dan Shanghai menemani
Jakarta masuk lingkaran lima besar kota dengan
kinerja terbaik. Harga properti Bangkok naik 26,1
persen dalam setahun terakhir, sementara Miami
terlihat meningkat 21,1 persen. Lompatan signifikan
juga dialami Dubai dengan angka 18,3 persen, dan
Shanghai dilaporkan melonjak 17,4 persen.
Menurut Knight Frank, pertumbuhan harga properti
perdana di Jakarta dan Bangkok tak lain karena
kuatnya permintaan domestik dari kalangan kelas
menengah baru yang jumlahnya juga tak kalah
signifikan. Sementara itu, pertumbuhan harga properti
di kota dunia lain, macam Miami, dipengaruhi oleh
masyarakat Amerika Latin yang membeli properti
mewah ini. Dana tersebut mengalir dari Brasil,
Venezuela, dan Argentina.
Bagaimana dengan kota-kota lainnya?
Kota-kota di Eropa tetap "terbelakang" dan masih di
luar gelanggang persaingan. Mereka mencatat
penurunan rata-rata 2,3 persen. Sementara itu, Tokyo
merupakan kota dengan performa paling buruk, anjlok
17,9 persen. Ini terjadi karena faktor "Abenomics"
yang merupakan kebijakan moneter terbaru dari
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Namun begitu,
kebijakan ini perlahan telah memperkuat sentimen
bisnis seiring permintaan properti mewah. Serupa
halnya dengan New York yang kinerjanya semakin
turun hingga 9,9 persen.


Sumber : Kompas.com

Salam penulis

ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

La Pattawe Matinroe ri Bettung Raja Bone ke-9 Tahun 1565-1602

La Pattawe Matinroe ri Bettung Raja Bone ke-9 Tahun 1565-1602 La Pattawe Daeng Soreang Matinroe ri Bettung (Bulukumba) adalah raja Bone ke-9...