Senin, 30 Desember 2013

Menatap Matahari Kilo Di 2014

ancablogspot.com (analisis)
kira begini : Lagu "Leopard Dua" yang selama
beberapa bulan menjadi hits di tangga lagu-lagu
alutsista yang di pesan dan datang. Maka di
awal Desember yang basah ini "Leopard Dua"
ditaklukkan oleh lagu "Kilo Membahana" yang
menjadi puncak histeria dari penantian yang
ditunggu-tunggu untuk memperkuat alutsista
strategis bawah air laut Indonesia.
Main Battle Tank Leopard tinggal menunggu
kedatangan gelombang demi gelombang dan itu
ada di tahun 2014 yang selangkah lagi di depan
mata. Sedangkan untuk kapal selam Kilo masih
harus melalui tahapan demi tahapan sampai
menuju sign kontrak. Dan itu diperkirakan terjadi
di tahun 2014. Tetapi mengapa khusus untuk
keputusaan membeli sejumlah kapal selam Kilo
dari Rusia begitu menggemparkan forum militer
tanah air dan forum militer jiran, tak lain karena
daya getar dan gentarnya yang mengancam
seluruh kapal perang berjenis kelamin apapun di
kawasan ini.
Keputusan membeli sejumlah kapal selam Kilo
dari Rusia merupakan langkah yang dipuji dan
disanjung banget. Ini adalah keputusan paling
cemerlang ditinjau dari segala dimensi. Misalnya
dari dimensi kesetaraan alutsista strategis kita
sudah mampu mensejajarkan diri dengan negara
jiran seperti Vietnam, Singapura dan Australia.
Dari dimensi perspektif dengan dinamika
perkembangan klaim Laut Cina Selatan, Ambalat
dan perkuatan militer di Cocos dan Christmas,
pengadaan kapal selam "Herder" ini tepat guna
dan tepat arah.
Lalu bagaimana dengan kapal selam Changbogo
yang saat ini sedang dibuat di Korsel. Ya jalan
terus dong. Proyek Changbogo sesuai rencana
membuat 3 kapal selam dimana kapal selam
ketiga akan dibuat di PT PAL Surabaya tahun
2017. Sementara itu sedang berjalan, kita juga
masih sangat perlu untuk membuat program
paralelisasi pengadaan kapal selam.
Sebagaimana yang pernah diulas dalam tiga
artikel terdahulu bahwa disamping proyek
Changbogo kita berpendapat masih perlu
perkuatan kapal selam dari kelas Herder.
Akhirnya sebagaimana analisis dan prediksi kita
kala itu, Pemerintah melalui Kementerian
Pertahanan mengambil keputusan untuk
membeli kapal selam Kilo dari Rusia. Plong
sudah.
Jika proyek Changbogo berjalan ramai lancar,
tidak padat merayap atau macet total
sebagaimana proyek jet tempur KFX/IFX, maka
mulai tahun 2016 kita sudah mendapat 1 kapal
selam baru. Dengan asumsi itu maka tahun
2018 sudah ada 3 kapal selam Changbogo
dimana kapal selam ketiga dibuat oleh tenaga
ahli Indonesia dibawah supervisi Korsel. Program
alih teknologi ini diharapkan akan menghasilkan
kapal selam buatan dalam negeri seutuhnya
mulai tahun 2020 mendatang.
Nah, dengan tambahan 3 Changbogo itu
kekuatan kapal selam kita menjadi 5 unit tetapi
tentu daya gempur 2 "Cakra Class" di tahun
2018 sudah tak sepadan lagi. Oleh sebab itu
pengadaan Kilo yang berkemampuan
meluncurkan peluru kendali dari bawah laut
dengan jarak tembak 300 km merupakan
keputusan bersejarah. Kelak akan dicatat oleh
generasi penerus sebagai langkah monumental
dan mampu mewibawakan postur militer dan
diplomatik Indonesia di kawasan regional.
Kehadiran kapal selam Kilo disamping mengejar
target kuantitas kebutuhan kapal perang bawah
air juga untuk menggapai kualitas setara
teknologi kapal selam yang dimiliki TNI AL.
Memang sudah selayaknya Indonesia
memperkuat alutsista strategis di perairan yang
luasnya merupakan dua pertiga dari luas NKRI.
Dengan beberapa ALKI strategis sebagai pintu
masuk kapal dagang dan kapal perang negara
lain maka pintu-pintu itu harus dijaga. Dengan
kekuatan minimal 12 kapal selam pada tahun
2020 yang diprediksi demam tinggi terjadi di
Laut Cina Selatan maka kekuatan armada kapal
selam itu diniscayakan mampu memperkuat
barikade pertahanan Indonesia.
Kita sangat berharap Kementerian Pertahanan
bisa mendapatkan minimal 6 kapal selam Kilo
seluruhnya atau kombinasi 4 Kilo dan 2 Amur
atau sebaliknya meski tidak seluruhnya baru.
Sejumlah tim teknis Kemhan dan TNI AL yang
akan berangkat bulan Januari 2014 ke Rusia
untuk melihat dan mengkaji barang yang
ditawarkan Rusia itu diyakini diberangkatkan
dengan doa dan harapan yang menggebu. Oleh
karena itu penting untuk disampaikan bahwa tim
itu membawa misi kebanggaan nilai. Jangan
sampai nilai kebanggaan itu yang sudah
didambakan dan digadang-gadang selama
hampir 8 tahun berubah menjadi skeptis.
Proyek Kilo akan menjadi ujian kesungguhan dan
ebtanas pemerintahan SBY khususnya mengenai
perkuatan alutsista TNI. Kita meyakini bahwa
dalam tiga bulan ke depan sudah ada kontrak
pengadaan sejumlah kapal selam tangguh itu
sehingga tahun 2015 dan seterusnya kita akan
menyaksikan barangnya satu persatu
berdatangan di perairan Indonesia. Jika ini
terwujud nyata maka sudah selayaknya kita
menyematkan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada Presiden SBY dan
menganugerahinya sebagai "Bapak Modernisasi
Militer Indonesia". Bagaimana ?
Sumber: Jagvane / 29 Desember 2013


Penulis & Editor
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Sabtu, 07 Desember 2013

Ambisi Emosi Ekspansi Cina

Sukhoi 35-BM


ancablogspot.com
Minggu-minggu ini terjadi perselisihan serius di
sebuah zone pertikaian gengsi negara. Gengsi itu pula
yang membuat kriteria rasional menjadi berkesan
emosional dan tergesa-gesa. Memperebutkan sosok
gadis manis memang merupakan perjuangan
tersendiri, dengan berbagai upaya untuk mengambil
hati. Cuma "gadis manis" yang satu ini diperebutkan
berbagai negara dengan saling mendahului mengakui
teritori yang bernama Laut Cina Timur (LCT). Cina
tiba-tiba mengumumkan bahwa LCT adalah zona
pertahanan udara dia.
Cina, kekuatan ekonomi nomor dua terbesar di dunia
setelah AS sedang membangun kekuatan militernya
seperti postur kekuatan ekonominya. Menuju Cina
2020 dengan ambisi menjadi kekuatan ekonomi
nomor satu dunia dengan dukungan kekuatan militer
berkemampuan ofensif. Jalan ke arah itu sudah di
depan mata riak gelombangnya. Dua gelombang
panas dia luncurkan sekaligus yaitu menetapkan zone
identifikasi pertahanan udara di LCT dan melayarkan
kapal induk terbarunya Liaoning ke Laut Cina Selatan
bersama iringan destroyer, fregat dan kapal
selamnya.
Ambisi emosi ekspansi Cina yang mulai membabi
buta itu dengan mengumumkan Adiz (Air Defence
Identification Zone) di LCT membuat marah sejumlah
negara. Jepang, Korsel, Taiwan, Australia dan AS
memberikan reaksi keras pada negeri keras kepala
tersebut. Bahkan AS meledeknya dengan
mengerahkan 2 bomber kelas berat B52 melintas
kawasan itu dengan kawalan kapal induk George
Washington dan jet siluman F22 Raptor. Cina tak
bereaksi. Kasus ini semakin membuka mata pandang
kita bahwa Cina akan semakin berbahaya cara
bermain apinya karena terkesan ingin adu otot dan
menciptakan banyak musuh.
Indonesia memang tidak punya konflik teritori dengan
Naga Panda di pulau Natuna. Namun irisan tumpang
tindih teritori di perairan zona ekonomi eksklusif (ZEE)
utara Natuna tetaplah harus menjadi kewaspadaan
Indonesia. Sebab juluran lidah naga yang
digambarkan menyapu seluruh LCS dipastikan sampai
hembusannya di perairan Natuna sebagaimana peta
klaim wilayah yang diumumkan Cina jauh-jauh hari.
Di beberapa tulisan terdahulu kita sudah
menggariskan bahwa perairan Natuna dan udaranya
harus berada dalam kawalan yang terus menerus,
bukan sekedar meluncurkan program gugus tempur
laut Tameng Hiu, Tameng Pari atau yang
sebangsanya. Demikian juga dengan patroli udara,
haruslah berupa kehadiran tetap dan terus menerus,
bukan temporer atau situasional. Jelasnya harus
tersedia kapal perang berpeluru kendali dan jet
tempur yang dimarkaskan di Natuna sebagai penegas
dan penguat bahwa Indonesia siap bertarung dengan
siapa saja yang mengganggu teritorinya.
Merapatkan barisan dengan anggota ASEAN yang lain
merupakan opsi "pengobatan alternatif" untuk
mengantisipasi situasi kawasan yang memburuk. Ya
kalau ASEAN 10 agak sulit bersenyawa mengapa
tidak kembali lagi ke ASEAN 8 atau ASEAN 5 alias
negara pendiri ASEAN saja. Mengapa, karena
Kamboja dan Laos sudah ada dalam pengaruh
"hipnotis"Cina. Jadi jangan berharap banyak dengan
dua negeri Indocina itu untuk ikut melawan Cina.
Merapatkan barisan dengan sesama ASEAN 8 atau
ASEAN 5 bermanfaat untuk kesamaan visi dan misi
terhadap kehadiran musuh bersama.
Laut Cina Selatan sedang digoyang dengan
kedatangan kapal induk Cina yang baru dan pertama.
Kapal induk Liaoning dan kapal pengawalnya
termasuk kapal selam minggu-minggu ini
menghampiri perairan dan gugusan pulau-pulau kecil
di kawasan yang mengandung banyak sumber daya
energi fosil itu. Dalam tradisi militer kehadiran
armada kapal "tamu" tentu disambut juga dengan
pengerahan kapal perang atau kapal selam dari
negara di sekitar LCS. Bahkan AS mengirim kapal
selam nuklirnya untuk memantau gerakan armada
kapal induk Cina itu.
Jawaban Indonesia untuk argumen reaksi kedatangan
itu, ya tentu mengirim kapal perang juga ke Natuna.
Namun jawaban visioner RI untuk menyongsong
tahun 2020 jelas memperlihatkan keseriusan
Pemerintah untuk membangun kekuatan militer
sekuat tenaga. Perkuatan militer Indonesia untuk 6
tahun ke depan diprediksi akan mendatangkan
alutsista strategis berupa 8-10 kapal selam, 3-4
destroyer, 10-12 fregat, 3 skuadron jet tempur Sukhoi
Family. Penting untuk diketahui bahwa program
perkuatan alutsista bukanlah merupakan beban atau
expense bagi negara bangsa. Tetapi harus
memandangnya dalam bingkai investasi pertahanan,
nation capital. Tidak sulit mendatangkan asset
pertahanan strategis itu jika ada kemauan yang kuat
bergelora untuk memastikan nilai dan harga
pertahanan bangsa.
Ambisi emosi ekspansi Cina harus disikapi dengan
cara pandang visioner. Persahabatan tetaplah
dijalankan. Tapi postur diri tetap harus
dikuattegarkan sehingga ketika dia tiba-tiba melotot
kita pun balas melotot juga. Meski sejauh ini kita tidak
berkonflik teritori dengan Cina di LCS tetaplah kita
siapkan modal pertahanan diri, memperkuat militer
dan persenjataannya. Sejauh ini geliat militer Cina
merupakan indikator utama untuk mempersiapkan
kekuatan pukul setara. Tetapi manfaat lain tentu
"berguna" pada lingkungan sekitar misalnya Australia,
Malaysia dan Singapura. Negara-negara ini tentu tidak
lagi meremehkan kekuatan milter Indonesia bahkan
cenderung mulai melancarkan jurus "senyum ramah
tamah yang penuh pamrih". Kalau tak percaya kita
lihat saja pada bulan dan tahun-tahun mendatang
sapaan diplomatik mereka.
Sumber: Jagvane/ 07 Des 2013


Penulis & Editor
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Jumat, 06 Desember 2013

Indonesi akan Membeli kapal selam kilo klass

TNI Angkatan Laut akan membeli sejumlah kapal
selam Kilo Class dari Rusia dalam waktu dekat.
Pembelian kapal selam ini dianggap penting untuk
menjaga pertahanan batas laut selatan Indonesia.
"Karena di laut selatan Indonesia itu termasuk laut
dalam dan cocok di sana. Selain itu di laut selatan
terdapat lima titik jalur yang harus dijaga apabila
musuh datang," ujar Menteri Pertahanan Purnomo
Yusgiantoro di kantornya usai rapat dengan Kepala
Staf Angkatan laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio dan
delegasi Rusia, Jumat (6/12).
Menteri Pertahanan menambahkan alasan pembelian
dari Rusia karena teknologi yang dimiliki negeri
komunis itu sangat canggih. Kecanggihan tersebut
yakni kapal selam class kilo memiliki rudal pengendali
dari bawah laut ke permukaan.
Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro (photo:
Antara)
Menteri Pertahanan Purnomo Yisgiantoro belum
memutuskan apakah akan menerima tawaran hibah
atau langusng membeli yang baru. Keputusannya
tergantung dari hasil tim survey.
"Untuk jumlah berapa yang dibeli dan barang baru
atau bekas kita akan kirim tim dulu ke Rusia. Nanti tim
akan melihat kondisi kapalnya seperti apa perbedaan
yang baru dan bekas," katanya.
Mengenai sistem pembayaran, Purnomo memiliki dua
opsi kartu kredit atau cash. "Anggaran dari kabinet
masih tersisa cukup banyak kok," tuturnya.
Sementara itu, Marsetio mengatakan saat ini Indonesia
baru memiliki dua kapal selam dari Jerman yang
beroperasi. Selain itu, saat ini TNI AL sedang
membangun kapal selam dari Korea Selatan.
"Jadi idealnya kita butuh minimal 12 kapal selam untuk
menjaga pertahanan laut Indonesia. Tetapi kita
sesuaikan dengan budget negara," kata Marsetio
Sumber: (merdeka.com)


Penulis & Editor
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Minggu, 01 Desember 2013

Ketika Kucing Mengaum

Submarine Kilo klass Iran

ancablogspot.com
Urusan sadap menyadap dengan Australia dan
Singapura, biarlah menjadi urusan wajah diplomat
dan petinggi republik. Meski memang harus diakui
selama ini wajah Indonesia dalam berdiplomasi mirip
seekor kucing, malu-malu kucing, sehingga tak jelas
apa yang menjadi fokusnya. Boleh juga kalau
memang ingin berada dalam bingkai bebas aktif, tidak
memihak sana tidak memihak sini. Tetapi ini bukan
persahabatan polos dan lugu melainkan berdasarkan
kepentingan. Sama halnya ketika kita dalam beberapa
artikel terdahulu berkali-kali mengatakan bahwa
Australia bukanlah jiran yang tulus, dan ternyata
benar.
Banyak juga yang terkejut karena tiba-tiba kucing
ASEAN yang bernama Indonesia itu tiba-tiba tidak
mengeong. Kucing itu mengaum mirip harimau
menumpahkan kemarahannya kepada kanguru yang
hobinya lompat sana lompat sini, rangkul sana
rangkul sini, sepak sana sepak sini. Ketika sang
kucing dan kanguru sedang akrab-akrabnya tiba-tiba
perselingkuhan pertemanan itu terkuak. Ternyata
kanguru suka nguping urusan rumah tangga kucing.
Maka kucing berteriak dan mengaum suara macan,
dunia pun tersentak.
Tetapi suara kucing yang mengaum itu boleh jadi
sebagai sarana menguji coba nyali, ya nyali sendiri, ya
nyali tetangga. Ternyata tetangga yang berselingkuh
itu sedikit gugup juga mendengar auman kucing
ASEAN tadi. Setidaknya dalam bahasa tawar
menawar posisi Indonesia berada diatas angin.
Perselingkuhan diplomatik ini tentu mempermalukan
Australia sehingga ketika Indonesia berteriak keras
maka jiran sebelah kelimpungan dan salah tingkah.
Ironinya tetap saja tak mau minta maaf. Inilah salah
satu sifat arogansi yang memang menjadi karakter
bangsa bule yang didamparkan ke benua Selatan itu
pada abad ke 18 karena perilakunya juga.
Kekuatan kucing yang mengaum tadi tentu punya
energi dan adrenalin juga. Salah satu energi
pembangkit adrenalin harga diri bangsa itu adalah
mulai berdatangannya berbagai jenis alutsista yang
sudah dipesan. Sejatinya kekuatan suara diplomatik
tergantung pada kekuatan ekonomi dan kekuatan
militer sebuah negara. Indonesia berada di gerbang
itu. Kekuatan ekonomi berada dalam lingkaran 16
besar dunia, nomor satu di ASEAN. Pertumbuhan
ekonomi rata-rata selama 9 tahun ini ada di kisaran
6%, pendapatan per kapita sudah masuk negara
berpenghasilan menengah dengan US $4.000 per
kapita pertahun.
Nah, melihat cakrawala ke depan, kanguru tentu harus
bisa berbaikan dengan kucing yang tumbuh terus dan
membesar. Memandang ke depan pada starting point
tahun 2020 si kucing diprediksi sudah jauh berubah
dan menjadi macan. Kekuatan ekonomi Indonesia
tahun itu diprediksi ada di urutan 14 besar dunia
dengan pendapatan perkapita di kisaran US $ 7.000.
Memang dalam konteks negara kesejahteraan
Australia tetap unggul tetapi sebagai negara dengan
takdir sejarah bertetangga dengan RI seumur hidup,
Australia tidak bisa lepas dan sangat berkepentingan
dengan Indonesia.
Demikian juga dalam bidang militer, Indonesia tahun
2020 sudah setara dengan jiran di sekitarnya. Pada
tahun itu alutsista strategis kita seperti kapal selam,
kapal kombatan, rudal, jet tempur sudah berada di
garis kesamaan teknologi. Kesetaraan teknologi
persenjataan yang dicapai Indonesia tentu membuat
jiran macam Australia dan Singapura bercermin diri.
Soalnya keunggulan yang tak bisa ditandingi seumur
hidup kedua negara yang tak tulus bertetangga ini
adalah besarnya jumlah penduduk Indonesia,
kekayaan sumber daya alam dan warganya yang
militan.
Ini adalah kekuatan sejati Indonesia. Kekuatan itu jika
ditambah dengan dukungan kekuatan militer dan
kekuatan ekonomi maka dipastikan gerak langkah RI
di kawasan regional menjadi faktor penentu.
Singapura jika tetap bertahan dengan gaya diplomasi
seperti sekarang ini dengan tidak bersedia menjalin
perjanjian ekstradisi, meremehkan diplomasi
pemerintah Indonesia, perlahan dan pasti akan
tergerus dengan kekuatan pertumbuhan ekonomi,
militer dan nasionalisme RI. Demikian juga dengan
Australia, dia membutuhkan Indonesia sebagai
jembatan penghubung Asia, sebagai pasar sapi dan
gandum, sebagai bumper penyangga imigran gelap,
sebagai mitra untuk perang melawan teroris.
Australia butuh Indonesia dalam soal apa saja. Maka
high profile yang ditunjukkan Presiden SBY terhadap
Australia adalah peringatan sekaligus kemenangan
diplomatik bagi RI.
Patron diplomatik yang seperti ini sesekali perlu
dipertunjukkan untuk menunjukkan nilai harga diri
bangsa. Prediksi tahun 2020 untuk unjuk kerja militer
kita bisa digambarkan dengan kepemilikan 10-12
kapal selam Kilo-Changbogo, 3 Skuadron Sukhoi
Family, puluhan kapal kombatan berteknologi tinggi,
rudal SAM jarak menengah, akan memberikan nilai
getar dan gentar. Belum lagi gelar kekuatan pasukan
3 divisi Kostrad, 3 divisi Marinir dan pasukan Kodam.
Ke depan dengan dukungan kekuatan militer yang
besar negeri ini dijamin akan disegani. Sehingga
kalau presidennya batuk sedikit saja, pasti angin
kekhawatirannya menerpa jiran-jiran pongah itu.
Kalau kali ini kucing yang mengaum maka pada
tahun-tahun mendatang dipastikan macan yang akan
mengaum kalau jiran-jiran itu berulah.
***Sumber: Jagvane / 01 Desember 2013

Penulis & editor
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Sabtu, 16 November 2013

Leopard TNI dan Misi Perdamaian Dunia

Leopard tank


ancablogspot.com
Kementerian Pertahanan Indonesia diketahui telah
melakukan kesepakatan dengan pabrikan kendaraan
lapis baja Jerman Rheinmetall untuk memasok MBT
(Tank Tempur Utama), dukungan logistik dan amunisi
dengan nilai kontrak ratusan juta dolar. Kontrak sudah
ditandatangani dan kini tinggal menunggu
pengiriman.
Kesepakatan penjualan ini terdiri dari 104 MBT
Leopard 2 dan 50 tank infanteri Marder 1A2 berikut
amunisi, 4 tank recovery, 3 tank (peluncur) jembatan,
dan 3 tank penggusur tanah yang dikenal di Jerman
sebagai "Pioneer tank", ditambah dokumentasi
terkait, peralatan pelatihan dan dukungan logistik
tambahan.
Diketahui dari isu kontrak yang beredar, tank-tank ini
akan dikirimkan secara progresif ke TNI AD mulai 2014
hingga 2016. Namun tampaknya September lalu
sudah terjadi pengiriman Leopard dan Marder ke
Indonesia. Artinya menjadikan Indonesia sebagai
negara ke 17 di dunia yang menggunakan Leopard-
semuanya negara Eropa kecuali Chili dan Singapura.
Rheinmetall memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun
dalam mengembangkan dan membuat MBT,
kendaraan infanteri dan sistem dukungan tempur
terkait. Leopard 2 merupakan standar MBT masa kini,
dengan lebih dari 3.600 unit (seluruh versi 2) sudah
dioperasikan di seluruh dunia. Rheinmetall berperan
penting dalam pengembangan dan produksi Leopard
2 untuk Angkatan Darat Jerman (2.350 unit) dan
Belanda (445 unit). Leopard 2 versi A4 sendiri sudah
dibangun sebanyak 2.125 unit. Ketika dioperasikan
bersama-sama sistem tempur terkait lainnya, Leopard
merupakan sistem tempur ekstrem yang sulit
ditandingi.
Dengan populasi rakyat Indonesia sebesar 240 juta
jiwa, otomatis menjadikan Indonesia sebagai salah
satu negara demokrasi terbesar di dunia. Tidak hanya
sebagai sumbu stabilitas dan memainkan peran
penting di kawasan Asia Tenggara, Indonesia juga
turut memainkan peran penting di dunia. Kebutuhan
untuk pengadaan tank-tank kelas berat ini sebenarnya
tidak hanya mencerminkan kebutuhan Indonesia
untuk memodernisasi alutsista TNI AD guna merespon
potensi ancaman terhadap NKRI, tetapi juga dalam
rangka untuk lebih banyak ambil bagian dalam misi-
misi penjaga dan penegak perdamaian di dunia
(melalui PBB). Indonesia memang butuh peralatan
yang sesuai standar militer negara-negara mitra PBB
agar lebih banyak ambil bagian dalam misi-misi PBB.
Artileri.com


Salam penulis
ANCA | ancablogspot.com
©copyrigh 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Sabtu, 02 November 2013

Pesan untuk Musang Natuna

ancablogspot.com
Deru dan gelegar 8 jet tempur canggih Sukhoi dan 6
jet tempur F16 di langit Batam tentu "terdengar
nyaring" di jiran sebelah dan sebelahnya lagi. Bahkan
ribuan buruh yang lagi demo di Batam akhir Oktober
lalu menghentikan teriakannya sejenak untuk
mendongak keatas menyaksikan dan mengagumi.
Selama 5 hari di penghujung Oktober dan awal
Nopember 2013, Hang Nadim Batam menjadi home
base latihan tempur khusus tentara langit Nusantara
bersama Tanjung Pinang, Pontianak dan Ranai
Natuna.
Batam menjadi pangkalan aju Sukhoi, F16, Hawk
skuadron Pekanbaru. Pontianak menjadi pangkapan
aju Super Tucano dan Hawk tuan rumah. Sementara 7
Hercules diterbangkan langsung dari Halim membawa
ratusan tentara untuk diterjunkan ke Natuna. Materi
latihan tentu bermacam menu dan biarlah itu menjadi
urusan rumah tangga AU mau mendapat ponten
berapa. Tapi kita sebagai penonton secara visual bisa
melihat betapa lumatnya sasaran yang dijadikan
target penghancuran oleh jet-jet tempur tadi.
Sudah tentu kurikulum latihan matra udara paling
bergengsi itu diintip dan dipantau oleh jiran sebelah
dan sebelahnya lagi. Singapura dan Cina sangat
diyakini ikut memantau gerakan tentara dan jet-jet
tempur RI itu dengan mata telinga elektronikanya.
Tak apa-apa, ini akan semakin memberikan kesan
dan pesan pada "musang-musang" itu bahwa TNI
mampu memperlihatkan dan menjalankan
pertempuran modern dengan alutsista setara.
Show of Force untuk tetangga sebelah Batam
diperlukan karena ini menyangkut kewibawaan.
Termasuk untuk warga Batam Riau bahwa payung
dan persenjataan dirgantara di atas mereka siap
melindungi ummatnya setiap saat. Penting juga untuk
dipesankan bahwa mereka adalah merah putih.
Soalnya warna keseharian warga perbatasan adalah
lintas batas dalam interaksi eknonomi. Sekedar
mengingatkan.
Pesan untuk musang Natuna jelas, jangan bermain
api dengan teritori NKRI. Musang yang dimaksud
adalah singkatan dari musuh anggapan, sebuah
nama sandi militer untuk sebuah negara yang
menjadi musuh simulasi. Beberapa waktu lalu musuh
simulasi itu bernama Sonora tanpa ada
kepanjangannya, sehingga dipersepsikan macam-
macam. Musang yang ini pun bisa dimaknai dengan
"musuh sang naga" atau "musuh sangar" atau
tetangga yang berwatak musang. Yang jelas untuk
wilayah Natuna dan sekitarnya kita berhadapan
dengan kekuatan multi kelas. Ada kelas Naga, ada
kelas Singa dan ada kelas Jaguh. Tidak usah
dijelaskan lagi karena diskusi forum militer sudah
memahami terutama pada kelas yang terakhir itu.
Banyak hal yang bisa dicatat dalam latihan ini. Inilah
untuk pertama kalinya diperlihatkan kepada khalayak
bahwa persenjataan Sukhoi tidak lagi sekedar kanon
dan bom P100. Tetapi juga sudah memiliki tentengan
rudal-rudal mautnya. Ada rudal R73, R77, Kh31A,
Kh31P dan S8 yang made in Rusia itu, sehingga
memberi kesan gentar dan getar. Catatan lain adalah
adanya sorti pertempuran udara yang tentu
bernuansa mencekam karena kemampuan first look,
first shot dan first kill menjadi kejaran prestasi untuk
pilot kita bersama keunggulan teknologi radar dan
rudalnya. Pertempuran udara modern saat ini dan
seterusnya sesungguhnya adalah uji keunggulan
teknologi radar, jarak tembak dan kecepatan rudal
serta militasi pilot jet tempur.
Sebagai evaluasi untuk kondisi kepemilikan dan jenis
alutsista TNI AU saat ini dibandingkan dengan luas
wilayah dan spektrum ancaman maka harus diakui
kekuatan pukul alutsista udara kita masih belum
memadai. Satu skuadron Sukhoi yang dimiliki saat ini
belum mencukupi nilai gizi kegaharan pengawal
dirgantara. Meski tahun depan akan ada
penambahan 24 jet tempur F16 dan melengkapi
kekuatan penuh satu skuadron Golden Eagle dan
Super Tucano, tetap belum disebut gahar. Oleh sebab
itu masih diperlukan minimal 1-2 skuadron Sukhoi
Family lagi untuk memastikan kewibawaan itu.
Apalagi jika dikaitkan dengan kehadiran F35 yang
mulai tahun depan di kawasan ini. Dan kita meyakini
bahwa dalam program MEF tahap 2 nanti kekuatan
pengawal dirgantara bersama dua matra angkatan
lainnya akan semakin bagus dan berotot.
Intensitas latihan militer yang dilakukan Indonesia
selama dua tahun terakhir ini adalah memastikan
tingkat kesiapsiagaan yang tinggi untuk menjaga
kepemilikan medan teritori. Lebih dari itu adalah
untuk mengingatkan negara manapun untuk tidak
mengusik teritori Indonesia. Kampanye militer
dengan mengerahkan berbagai alutsista untuk
diperdengarkan dan diperlihatkan bunyi musik
amunisi dan dentumannya. Menenggelamkan kapal
perang dengan rudal Yakhont dari jarak 200 km yang
membuat para musang terperangah.
Membumihanguskan dan mendemonstrasikan
teknologi persenjataan yang dimiliki adalah pesan
militer yang jelas dan tegas. Pesan yang hendak
disampaikan kepada para musang lewat dentuman,
deru, gelegar dan manuver di wilayah perbatasan
sesungguhnya adalah rangkaian kalimat yang kira-
kira berbunyi seperti ini: anda sopan kami sapa, anda
Anda maju kami sapu. ****(Jagvane / 02 Nopember 2013)


Penulis & Editor
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Jumat, 01 November 2013

21 pesawat tempur ikut Latihan Angkasa yudha 2013

ancablogspot.com - Latihan
puncak TNI AU kali ini, Angkasa Yudha 2013 di
perairan Kepulauan Natuna, Riau Kepulauan,
melibatkan paling tidak 21 pesawat tempur TNI AU,
termasuk tiga EMB-314 Super Tucano yang baru
tiba.
"Latihan untuk memelihara dan meningkatkan
kemampuan tempur personel jajaran Komando
Operasi Udara TNI AU I dan II, Kohanudnas,
Korpaskhas dan dinas-dinas terkait," kata Kepala
Staf TNI AU, Marsekal TNI IB Putu Dunia, di
Kepulauan Natuna, Kamis.
Latihan puncak Angkasa Yudha, rutin dilaksanakan.
Sebelum latihan puncak, dilaksanakan latihan
parsial dari tingkat unit di masing-masing korps dan
satuan, hingga satuan operasional Komando
Operasi Udara TNI AU I dan II.
Beberapa tujuan yang selalu ingin diketahui dan
diuji saban Angkasa Yudha digelar adalah
pemahaman sempurna akan doktrin pertempuran
dan perang udara, pembinaan personel dan
kesiapsiagaan operasional, dan perencanaan
sekaligus pelaksanaan situasi darurat pertahanan.
Lazimnya latihan tempur, maka pesawat-pesawat
tempur senior TNI AU diterbangkan, yaitu empat
F-16 Fighting Falcon dari Skuadron Udara 3, enam
Su-27/30 Sukhoi (Skadron Udara 11), empat Hawk
109/209 (Skuadron Udara 12), empat Hawk 109/209
(Skuadron Udara 1) dan tiga EMB-314 Super Tucano
(Skuadron Udara 21).
Dimisalkan ada serbuan militer negara lain terhadap
kepentingan dan kedaulatan Indonesia, maka
tahapan kesiapsiagaan operasional, sistem
kesenjataan, dan personel sejak gladi pos komando
hingga gladi lapangan menjadi hal-hal krusial yang
saling terkait.
Semua itu --berdasar latihan-latihan parsial--
diterjemahan dalam tahap operasional melalui
Operasi Pertahanan Udara, Operasi Serangan Udara
Strategis, Operasi Lawan Udara Ofensif, serta
Operasi Dukungan Udara dan Operasi Informasi.
"Doktrin harus disesuaikan dengan kecenderungan
ancaman masa depan dan kemampuan perang kita,
sedangkan skenario harus berpedoman dari
ancaman masa kini yang paling mungkin terjadi,"
kata Dunia.
Pulau Laut Natuna merupakan kecamatan di
Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Kecamatan
tersebut merupakan kecamatan terluar Indonesia,
berbatasan langsung dengan perairan Laut China
Selatan yang diperebutkan lima negara (China,
Brunei Darussalam, Filipina, Viet Nahm, dan
Malaysia).
Penanggung jawab kelangsungan seri latihan
Angkasa Yudha 2013 alias Panglima Komando
Tugas Udara Gabungan, Marsekal Muda TNI M
Syaugi, menjelaskan, "Tahun ini ada latihan fisik.
Apa yang kami teorikan di kelas tahun lalu, di
praktekkan hari ini. Biasanya memang latihan fisik
dua tahun sekali," kata dia.(Antaranews.com)


Penulis :
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Senin, 28 Oktober 2013

20 hal sepele yang membanggakan indonesia dimata dunia

(ancablogspot.com)Berbicara mengenai Indonesia,
kita akan terpikir tentang banyak permasalahan yang
sedang terjadi di Indonesia. Mulai dari korupsi, tingkat
kemiskinan dan apa pun itu yang menjadi
pembahasan hangat isu sosial.
Pada momen Sumpah Pemuda ini, tepatnya sekitar
85 tahun yang lalu, para pemuda Indonesia
bersumpah untuk bersatu padu, berbakti pada
Indonesia. Telah banyak prestasi-prestasi hebat yang
telah diukir Indonesia di mata dunia. Namun tidak
sedikit pula hal-hal kecil yang tanpa kita sadari dan
dianggap sepele menjadi sebuah prestasi dan sangat
terkenal di luar negeri. Mulai dari masyarakatnya,
keindahan alam, dan kebudayaannya.
Inilah beberapa hal-hal kecil yang membuat kita
bangga menjadi bangsa Indonesia, yang dirangkum
dari berbagai sumber:
1. Batik indonesia disukai dan sering kali dipakai oleh
Ratu elizabeth II, Ratu Sophie, Ratu Juliana bahkan
Bill Clinton.
2. Hasil kerajinan batik kayu indonesia di Desa
Sendangsari, Bantul, telah menembus pasar
mancanegara, yaitu Asia, eropa, dan Timur Tengah.
3. Bahasa minions dalam film animasi 'Despicable Me
2' adalah campuran bahasa Spanyol, Italia, Inggris,
Yunani, dan Indonesia.
4. Bahasa Indonesia ada di peringkat 4 sebagai
bahasa terbanyak yang digunakan di platform
penerbitan konten internet wordPress.
5. Masakan seperti Ayan Penyet, Nasi Padang, Pisang
Goreng, Cendol, masuk sebagai '40 singapore food
we can't live without' versi CNNGo.
6. Timah dari Pulau Bangka Belitung mempunyai
peranan penting dalam bahan baku pembuatan
smartphone di seluruh dunia.
7. Lagu tradisional Indonesia seperti Nina Bobo dan
Benggawan solo sudah terkenal di dunia.
8. Michael Reynold Tagore adalah orang Indonesia
yang menjadi animator dalam film The Hobbit, The
Avenger, dan Iron Man 3.
9. Indonesia memiliki suku bangsa terbanyak di dunia
dengan jumlah pulau yaitu 17.508 buah.
10. Pulau dewata Bali merupakan 1 dari 10 pulau
paling romantis di dunia. (Majalah Travel +leisure)
11. Adegan Julia Robert bersepeda dalam film 'Eat
Pray Love' membuat Ubud, Bali, masuk kedalam 10
lokasi paling juara kategori tempat spiritual.
12. David Foster mengaku, lagu ciptaannya 'To Love
You More' dari Celine Dion terinspirasi dari musik
keroncong Indonesia.
13. Waterboom Bali masuk kedalam daftar 10 tempat
hiburan dan waterpark terfavorit di Asia,
mengalahkan Disneyland Tokyo dan Hongkong.
14. Tema background email Gmail 'Cerry Blossom' di
buat oleh orang indonesia bernama Vania sofiandi.
15. Di Den Haag ada jalan Munirstraat, yang di
dedikasikan untuk Munir, pejuang HAM yang
meninggal dalam pesawat yang membawanya ke
Belanda.
16. Artina Prastiwi dari Indonesia adalah penemu
vaksin penghambat virus flu burung, yang terbuat
dari ekstrak buah Mahkota Dewa.
17. Indonesia memliki primata terkecil di dunia,
Tasier Pygmy (Tarsius Pumilus), yang hanya ada di
Sulawesi.
18. Melihat matahari terbit di Candi Borobudur masuk
peringkat #1 dari daftar tempat paling indah sebelum
seseorang R.I.P (CNN).
19. Delegasi organisasi petani dunia 'La Via
campesina' menilai petani Indonesia salah satu
kelompok masyarakat terbaik di dunia.
20. Suku asli Madagascar bernama Afro-Indonesian
karena orang Indonesia yang pertama menghuni
sekitar ribuan tahun lalu..
Masih banyak lagi hal yang membanggakan
mengenai kehebatan Indonesia, mulai dari orang-
orang hebat, keindahan alam dan berbagai macam
kebudayaan yang membuktikan Indonesia adalah
negeri yang tidak bisa dipandang sebelah mata. 20
alasan bukan hanya 6 alasan kenapa kita harus
bangga menjadi warga Indonesia, membuka mata
kita bahwa Indonesia tidak lemah dan seburuk
pandangan orang.
Dulu Made In Indonesia di pandang sebagai barang
yang cepat rusak, namun kini Made In Indonesia
adalah barang mahal yang hebat. Jadi tidak ada
alasan lagu untuk tidak bangga dengan indonesia.
(Liputan6.com)

Salam penulis
ANCA | ancablogspot.com
©copyrigh 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Rabu, 23 Oktober 2013

Super Tukano akan ditempatkan di Papua

ancablogspot.com ©copyright 2013
Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara II
(Pangkoopsau II) Marsekal Muda Agus Supriatna,
memberikan perhatian khusus kepada Papua yang
berada di perbatasan negara dengan mendatangkan
pesawat tempur taktis ke Papua untuk memperketat
penjagaan terhadap pesawat asing yang masuk ke
wilayah Papua.
"Kita bersyukur karena pemerintah telah
mempercayakan kepada kami, khususnya TNI AU
hinga akhirnya bisa membeli pesawat tempur taktis
seperti Tucano dari Brazil, yang akan di standby-kan di
wilayah Papua," ungkapnya kepada wartawan
18/10/2013.
Marsekal Muda Agus Supriatna, pesawat tempur yang
akan diletakkan di Papua merupakan rencana
strategis, mengingat Papua merupakan daerah
perbatasan. Dengan adanya pesawat tempur taktis itu,
Pangkoopsau II berharap bisa memantau keadaan dan
situasi di Papua secara keseluruhan. "Itu sangat
strategis kalau kita standby-kan di sini nantinya.
Namun karena pesawatnya belum lengkap 16 unit,
maka memang belum kita gerakkan, namun suatu
saat nanti akan kita standby-kan di sini," sambungnya.
Disinggung mengenai pesawat asing yang beberapa
kali "mampir" ke wilayah Papua tanpa ijin, Marsekal
Muda Agus Supriatna membenarkan hal itu. Dan dalam
rangka itulah TNI AU akan mendatangkan pesawat
tempur taktis tersebut ke Papua. Menyikapi adanya
pesawat asing yang masuk ke wilayah RI, pihak TNI AU,
khususnya Pangkalan Udara yang ada di Papua, selalu
menindak tegas terhadap pesawat asing yang masuk
ke wilayah Papua.
"Makanya kita simpan radar di Biak dan di Merauke
juga. Radar itu nantinya untuk pengawasan itu, jadi
setiap ada pesawat-pesawat yang unschedule (di luar
jadwal izin "red) maka kita pasti amankan. Kalau
mereka tidak ada ijin, maka kita tidak akan keluarkan
pesawat tersebut hingga mereka mengurus
perizinannya,"jelasnya.
Bukan hanya itu saja, Marsekal Muda TNI Agus juga
mengklaim beberapa kali telah menangkap pesawat
yang datang dari Australia maupun PNG ketika berada
di Merauke dan beberapa tempat yang ada di Papua.
Jika ditemukan benda-benda yang tidak sesuai dengan
izin, maka akan disita. "Jadi kalau ada kamera, video,
dan lain sebagainya akan kita ambil. Jangan-jangan
mereka ingin mendokumentasikan sesuatu. Pokoknya
harus ada izin dahulu. Kalau tidak ada ijin, kita akan
rampas, dan mereka harus bertanggungjawab," ujar
Pangkoopsau II. (jpnn.com).

Salam penulis:
ANCA (ancablogspot.com)
©copyright 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Kamis, 10 Oktober 2013

Masih Pemimpin Yang Bersih

ancablogspot.com ©copyright 2013
Indonesia. Negeri nan kaya berlimpah, tapi
masih banyak warga melarat. Kemiskinan di mana-
mana, akibat maraknya korupsi dan penyelewengan
jabatan. Banyak rakyat kurang terurus. Indonesia haus
akan pemimpin jujur, amanah, bekerja, bekerja, dan
bekerja untuk rakyat.
Kini muncul sejumlah tokoh baru yang diyakini bisa
membawa Indonesia menuju terang. Hal itu yang
ditulis media Amerika Serikat Wall Street Journal (WSJ).
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Walikota Surabaya
Tri Rismaharini, dan Walikota Bandung Ridwan Kamil
disebut WSJ sebagai 'new breed' atau 'rising star'--
Republik Indonesia (RI). Mereka adalah tokoh baru
yang dapat memberikan harapan bagi Indonesia.
"Selama 15 tahun setelah pemerintahan Orde Baru
yang kuat, yang dipimpin Soeharto, dan kurang dari 1
tahun sebelum Indonesia mengalami transisi
kepemimpinan, muncul pemimpin dengan tampilan
beda yang didambakan oleh lebih dari 240 juta
penduduk (Indonesia)," tulis Wall Street Journal lewat
artikel berjudul 'In Indonesia, a New Breed of Politician
Is on the Rise', 8 Oktober 2013, seperti dikutip
Liputan6.com pada Rabu (9/10/2013).
"Ada walikota, gubernur, dan teknokrat yang reputasi
telah dikenal sebagai orang bersih di negara yang
tengah dirundung korupsi. Mereka semakin populer
dengan bermodalkan sedikit uang dan sedikit relasi
dalam dunia politik yang selama ini dipimpin oleh
pemimpin dari militer dan dinasti keluarga."
Pengamat politik internasional Douglas Ramage
menyatakan, apa yang saat ini terjadi dalam dunia
politik Indonesia sangat menarik untuk dikaji. "Tokoh-
tokoh yang bersih dan transparan kini sedang
meroket," katanya.
1. Jokowi Capres Nomor 1
Wall Street Jornal menulis, tokoh 'new breed' yang
paling menonjol adalah Joko Widodo. Mantan Walikota
Solo, sebuah kota kecil di Jawa Tengah sebagai tempat
di mana ia mereformasi birokrasi pemerintahan dan
menggalakkan transparansi. Kampanye dengan yang
biaya murah, tapi bisa membawanya menduduki kursi
Gubernur Jakarta, jabatan kepala daerah paling
penting.
"Dalam perbincangan politik, Pak Joko Widodo kini
menempati ranking 1 dalam bursa capres Pemilu
2014. Tapi ia belum menyatakan akan maju."
Watak pemilih, papar WSJ, juga sudah berubah. Dari
pola pikir mereka sejak zaman Soeharto yang
cenderung diam hingga sekarang menjadi lebih
menuntut pemimpin seperti apa yang seharusnya
dipilih.
Ini merupakan yang kesekian kalinya Jokowi
diperbincangkan dalam media internasional. Sosok
pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 itu sebelumnya
juga pernah menjadi objek opini akademisi dan
pengamat politik mancanegara.
Nama Jokowi pun bergaung di media luar negeri.
Seperti BBC yang menyebut 'Obamanya Jakarta', The
Malay Mail 'Butuh Jokowinya Malaysia', The Australian
'Obamanya Indonesia', The Hindu 'Mana Jokowinya
India?', Juga The Star 'Hanya Jokowi Capres yang
Tepat'.
2. Tri Rismaharini dan PSK
Wall Street Jornal kemudian melansir, di kota besar
kedua Indonesia, Surabaya, ada walikota perempuan
pertama di Surabaya, Tri Rismaharini. Selama
memimpin, ia punya banyak musuh karena
keputusannya menentang proyek tol dalam kota. Ia
pun memilih untuk memindahkan proyek itu ke
pinggiran kota.
"Saat Gubernur Jawa Timur memerintahkan untuk
menutup 'kegiatan malam', Bu Rismaharini punya
pandangan lain. Ia beralasan untuk membenahi PSK
secara bertahap. Dan memberikan mereka
keterampilan baru," urai WSJ.
Sebelumnya tindak-tanduk Rismaharini juga disorot
media Huffington Post. Namanya disebut dalam artikel
berjudul 'Surabaya's Mrs. Mayor: Indonesia's Best-Kept
Secret' yang ditulis Stanley Weiss, mantan petinggi
perusahaan tambang sekaligus pendiri Business
Executives for National Security.
"Ide-ide kreatifnya membuat pertumbuhan ekonomi
Surabaya meningkat lebih dari 7,5 persen sejak
memimpin pada 2010 silam. Ia pun diganjar
penghargaan bergengsi, 2012 Women Leader Award
dari Globe Asia."
Meski digadang-gadang jadi pemimpin nasional,
Risma mengaku tidak berambisi politik. Sebab,
menurutnya, menjadi walikota, gubernur, bahkan
presiden adalah tanggung jawab yang luar biasa. Tak
hanya soal memecahkan masalah, seperti banjir, "tapi
bagaimana membantu orang berkembang dan
menjadi sukses."
"Saat ia bicara, saya teringat pada logo Surabaya --
pertarungan hiu dan buaya. Sebagai walikota, Ibu
Risma telah belajar untuk menjinakkan benturan
kepentingan yang bersaing sengit. Apa lagi yang bisa
dia lakukan untuk seluruh Indonesia?" tulis Stanley.
3. Ridwan Kamil `Sopir Angkot`
Di Bandung, tenggara Kota Jakarta yang telah lama
dinilai sebagai salah satu kota dengan pemerintahan
terburuk kini dipimpin oleh Ridwan Kamil, seorang
arsitek. Ia menjabat walikota sejak 16 September 201.
Ia berjanji untuk mengatasi banjir dan meningkatkan
pengadaan transportasi umum.
"Pada hari-hari kerja baru-bari ini, Pak Kamil bersepeda
dengan rombongannya ke stasiun bus kota yang
penuh dengan angkot dan kendaraan bermotor lain.
Dia menemui, berbicara, dan bertanya langsung
kepada para sopir dan penumpang tentang
keselamatan dan standar layanan yang mereka
harapkan," tulis Wall Street Journal.
"Itu merupakan publisitas yang baik untuk seorang
walikota baru, tetapi bisa juga mencoba meniru Pak
Joko Widodo," sebut media AS itu.
Memang pada 20 September 2013 lalu, Ridwan Kamil
memulai harinya dengan menjadi sopir angkot jurusan
Kebon Kalapa-Dago. Pria yang karib disapa Emil itu
menyetir transportasi publik untuk mendukung
program 'Angkot Day' yang digagas komunitas Riset
Indie dan Bandung Creative City Forum (BCCF).
270 Angkot berwarna hijau dipersiapkan. Warga
Bandung pun boleh menikmati tanpa harus
mengeluarkan ongkos mulai pukul 05.00-19.00 WIB.
Tepat pukul 08.10 WIB Emil, memilih angkot D 1924
AN. Dia mengajak warga yang ingin disopiri.
Sumber ; liputan6.com


Salam penulis
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Rabu, 09 Oktober 2013

Ujicoba penembakan tarantula

Panser tarantula


ancablogspot.com ©coipy 2013
Blarrrr...!! Blarrrr...!! Meriam 90mm
Cockerill menyalak dahsyat bersahut-sahutan. Gema
suaranya terdengar hingga kejauhan. Demikianlah
suasana pelatihan penembakan senjata utama
panser Tarantula yang dilaksanakan Pusat
Kesenjataan Kavaleri TNI-AD di kawasan Cipatat
Bandung Jawa barat. Pelatihan ini sendiri melibatkan
puluhan personel kavaleri dan 2 buah Panser
Tarantula.
Layaknya pelatihan, puluhan amunisi juga disiapkan.
Munisi yang digunakan untuk latihan adalah dari jenis
HESH buatan Belgia. Satu persatu, calon awak
Tarantula mencoba membidik sasaran lesan ukuran
4x4 meter yang diletakan sejauh 1 kilometer. Dari
beberapa kali uji tembak, terlihat akurasi meriam
Cockerill ini sangat baik. Beberapa tembakan
mencetak skor bulls eye.
Padahal, ini baru merupakan latihan pertama
sehingga para awak belum terlalu terlatih. Selain itu,
meriam cockerill MK-3 90mm LP ini cukup canggih. Ia
dilengkapi dengan pengukur jarak laser serta
penglihat malam. Namun, dalam pelatihan ini juga
dilatihkan menembak tanpa laser range finder.
Sehingga kemampuan awak kavaleri benar-benar
teruji.
Dari pengamatan ARC, platform Tarantula rupanya
cukup stabil. Ketika meriam ditembakan, hampir tidak
ada tolak balik yang terjadi. Berbeda misalnya jika kita
melihat penembakan AMX-13, dimana tubuh tank ikut
berguncang. Buktinya, Instruktur bule tampak santai
nangkring diatas Tarantula tanpa takut terjerembab
ketika sesi penembakan berlangsung.
Kecilnya recoil ini juga merupakan keunggulan dari
meriam Cockerill MK-3. Sistem meriam 90mm
Tarantula terpasang pada kubah yang dioperasikan
oleh 2 awak, juru tembak (gunner) dan danran alias
komandan kendaraan. Sementara, tipikal amunisi
yang disediakan adalah APFSDS-T (Armor Piercing Fin
Stabilised Discarding Sabot-Tracer), HEAT (High
Explosive Anti Tank), HE-T, dan Canister (anti personil).
Walaupun munisinya sudah tidak efektif untuk
melawan tank modern, kanon 90 masih memiliki gigi
untuk tugas-tugas pengamanan, penyekatan, dan
dukungan tembakan, fungsi yang nantinya akan
diemban oleh Tarantula.
Pelatihan penembakan ini merupakan rangkaian dari
pelatihan awak ranpur sebelumnya. Dimana
sebelumnya juga telah dilatihkan operasional radio,
mengemudi dan akhirnya penembakan. Bukan hanya
siang hari, pelatihan menembak juga akan dilakukan
pada malam hari, serta juga pelatihan penembakan
senjata co-axial. Setelah pelatihan lengkap, prajurit
Kavaleri pun makin siap dan sigap mengamankan
negeri menggunakan senjata kebanggaan mereka
yang baru, Tarantula
Sumber : (ARC)

Salam penulis
ANCA | ancablogspot.com
©coipy 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Selasa, 08 Oktober 2013

Alutsista TNI AD lengkap 2017

Difile tank leopard 2A4




ancablogspot.com ©copyright 2013
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigadir
Jenderal Rukman Ahmad, mengatakan seluruh alat
utama sistem persenjataan (Alutsista) baru untuk
angkatannya paling lambat datang ke tanah air pada
2017 mendatang.
"Paling lambat tahun 2017 semua alutsista baru,
termasuk helikopter Apache, sudah datang," kata
Rukman, di halaman Monumen Nasional, Jakarta,
Senin, 7 Oktober 2013. "Ini hasil konfirmasi saya
kepada staf logistik Angkatan Darat."
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie
Sjamsoedin menyatakan, Indonesia bakal segera
menerima sejumlah alutsista yang baru. Rencananya,
alutsista baru itu bakal diterima pada September 2013
mendatang. "Mulai September dan Oktober ini sudah
mulai berdatangan," katanya di Balai Kota, Jakarta,
Rabu, 21 Agustus 2013, lalu.
Alutsista baru itu antara lain adalah ratusan tank berat
Leopard, puluhan tank jenis amfibi yang digunakan
untuk menjaga garis pantai dan sejumlah unit roket
untuk pertahanan jarak jauh. Selain itu, akan datang
beberapa unit pesawat tempur. "Semua dibeli sendiri
oleh Indonesia, tidak diberikan pihak mana pun,"
katanya.
Rukman menjelaskan bahwa Kementerian Pertahanan
sendiri mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 150
triliun untuk kepentingan modernisasi alutsista.
Anggaran itu diberikan pemerintah dalam kurun waktu
lima tahun terakhir.
Sumber :Tempo


Salam penulis
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013

Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Sabtu, 05 Oktober 2013

Seikat kembang untuk pengawal Republik

ancablogspot.com ©copyright 2013
Hari ini, perayaan usiamu dihelat di
berbagai sudut republik. Di ibukota sebagai pusat
pertunjukan kegagahan dilakukan gelar alutsista
berbagai jenis. Tapi bukan sekedar itu, di berbagai
sudut tanah air pun tugas realnya digelar dengan
menghadirkan sejumlah batalyon untuk borderland
apakah itu di bumi Kalimantan, Timor NTT atau
Papua. Ada lagi yang menggelar diri di pulau
terpencil, satuan Marinir untuk menegaskan
kepemilikan NKRI.
Banyak juga yang tak tahu ada gelaran sejumlah KRI
di sisi selatan negeri ini sebagai jawaban atas gelaran
kapal perang tetangga selatan yang tak sudi
menerima imigran pelarian.
Banyak tugas yang sedang dijalankan di luar batas
negeri. Ada ribuan prajurit menjalankan tugas peace
keeping PBB, di Libanon dan tempat lain. Ada KRI
Diponegoro mengawasi perairan laut Tengah. Ada 3
Heli Mi17 yang siap diberangkatkan ke Sudan
bersama 100an prajurit Penerbad.
Pengamanan APEC di Bali dengan menggelar pasukan
bersama sejumlah alutsista. Meski Presiden Obama
tak jadi datang namun kualitas pengamanan tetaplah
bagian dari keharusan menjaga kewibawaan shohibul
bait sembari tetap menebar senyum pada sejumlah
tamu.
Jadi meski ada perayaan Ultah, tetaplah nomor satu
kewajiban mutlak menjaga negeri dan menerima
tugas perdamaian dunia. Tentara negeri ini adalah
bangunan energi yang punya kemampuan dan
ketangguhan personal. Kualitas personal itu
berdampingan dengan kedatangan berbagai jenis
alutsista yang mampu menebarkan semangat
berjuang dan bertarung. Maka jadilah dia "senyawa
kimia" yang mampu memberikan aura gagah dan
getar sehingga mampu mewibawakan harkat dan
martabat teritorial bangsa ini.
Seikat kembang sangat pantas untuk Pengawal
Republik yang mampu menampilkan
keistiqomahannya dalam menjaga NKRI. Sementara
di dalam rumah tangga negeri ini penuh carut marut
kehebohan korupsi dari penjaga nilai konstitusi karena
Ketua MKnya sendiri tertangkap tangan menjadi
"pemain bayaran". Belum lagi lagak dan langgam
anggota Parlemen yang merasa dia telah menjadi
"Tuhannya Setan" sehingga bisa melakukan apa saja
yang menurutnya pantas, pantas memaki, pantas
menuduh, pantas mengambil, pantas menyunat. Dan
lain-lain dan lain-lain karena terlalu banyak sampai
mau muntah jika menyebutnya.
Tanpa bermaksud membandingkan, bukankah satu-
satunya kewibawaan negeri ini hanya ada pada sosok
Pengawal Republik. Tampilan sederhananya lihat
saja di Monas atau tempat lain yang saat ini sedang
memamerkan sejumlah alutsista. Ada kegagahan
disitu, ada nilai harga diri bernegara dan berbangsa.
Ada kepantasan negeri ini bernama Republik
Indonesia. Masih ada kepantasan kita mematut-
matut diri di depan cermin karena masih ada sebuah
kebanggaan ber NKRI dengan kemampuan Pengawal
Republik menjaga nilai keistiqomahannya sesuai
konstitusi. Sementara nilai-nilai yang lain terutama
yang terakhir ini di Mahkamah Konstitusi sangat
menghentak nilai negeri yang berkonstitusi.
Selamat ulang tahun tentaraku
Meski negeri ini penuh hiruk pikuk kegaduhan
Tetap jalankan spirit menegakkan kewibawaan
teritori
Seikat kembang kami sandangkan didadamu
Karena engkau adalah cermin kewibawaan nilai
itu


Sumber : Analis H. Jagarin
Salam penulis
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Kamis, 03 Oktober 2013

HUT TNI Ke 68, tidak semua alutsista dikerahkan

Alutsista TNI AD (ancablogspot.com)


ancablogspot.com ©copyright 2013 - Panglima TNI Jenderal TNI
Moeldoko, mengatakan tak semua alat utama sistem
senjata (Alutsista) TNI dikerahkan untuk memeriahkan
peringatan HUT TNI Ke-68, yang dipusatkan di
Lapangan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta.
"Pada HUT TNI kali ini, mungkin belum seperti yang
diinginkan masyarakat. Beberapa pesawat tak bisa
ditampilkan di sini karena ter-deploy acara KTT APEC di
Bali dan pameran alutsista TNI AD. Heli TNI AD,
beberapa pesawat tempur Angkatan Udara, tak bisa
kita munculkan," kata Panglima TNI usai geladi bersih
HUT TNI Ke-68, di Lanud Halim Perdanakusuma,
Jakarta Timur, Kamis (3/10).
Namun, lanjutnya, dia yakin pada perayaan HUT TNI
yang ke-69 pada tahun 2014 nanti akan
diselenggarakan di Surabaya akan dikerahkan seluruh
kekuatan TNI.
Pameran senjata dalam HUT TNI ke 68 di Lanud Halim
Perdanakusumah meliputi tiga matra. TNI AU
menampilkan sepasang jet tempur Sukhoi, dua
pesawat transport C-130 Hercules, dua pesawat
Boeing 737 dan dua triple gun TNI-AU.
Angkatan Darat memajang empat helikopter (2 Bell
412 dan 2 Mi 35), enam kendaraan lapis baja angkut
pasukan Anoa, enam panser V-150 dan 12 pucuk
meriam 57 artileri pertahanan udara. Sementara TNI AL
menampilkan enam tank PT-76, enam tank angkut
pasukan BTR 50 dan sepasang Howitzer 122 milimeter.
Selain pameran senjata, HUT TNI yang kali ini bertema
"Profesional, militan, Solid dan Bersama Rakyat TNI
Kuat" ini juga menampilkan demonstrasi seperti
terbang lintas (fly pass) sepasang pesawat Cessna TNI
AU , keterampilan prajurit, senam balok, halang rintang
dan senam perahu karet melibatkan 600 prajurit.
Ditampilkan pula kolone senapan oleh 900 orang,
demonstrasi pertempuran jarak dekat didukung 18
orang, terjun bebas (free fall) melibatkan 100 peterjun
yang diangkut dua pesawat C-130 Hercules. Kegiatan
ini juga dimeriahkan dengan aksi aerobatik Jupiter
Aerobatic Team (JAT) menggunakan enam pesawat
KT-1B Wong Bee, fly pass empat pesawat Casa 212 TNI
AL dan delapan heli TNI AD meliputi Mi 17, Mi 35, tiga
bell 412 dan 3 unit Bo 105.
Sumber:Antara


Salam penulis
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Rabu, 02 Oktober 2013

Heli bell 412 EP siap pantau perbatasan kaltim

Heli bell 412 EP (ancablogspot.com)

ancablogspot.com Kodam VI Mulawarman resmi
mengenalkan armada barunya yakni helikopter jenis
Bell 412 EP. Helikopter bantuan hibah dari pemerintah
Provinsi Kaltim ini rencananya akan ditempatkan
diwilayah perbatasan, guna memantau langsung
kondisi wilayah perbatasan melalui foto udara.
Kehadiran satu unit helikopter jenis Bell 412 EP ini
menambah satu lagi alat utama sistem persenjataan
atau alutsista milik Kodam VI Mulawarman.
Saat dikenalkan di halaman Makodam VI Mulawarman
kepada public, Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI
Dicky Wainal Usman memaparkan bahwa helikopter
ini terbilang canggih. Selain dilengkapi dengan radar
udara, helikopter ini dapat melakukan foto udara
dengan kecanggihan kamera siang dan malah hari.
Sehingga, diharapkan patok-patok di wilayah
perbatasan setiap saat dapat dipantau dan dibenahi
anggota TNI.
Menurut Pangdam VI Mulawarman mengakui selama
ini helikopter M-I 17 milik TNI AD yang ada di Kodam VI
Mulawarman, belum memiliki kecanggihan seperti
helikopter barunya ini. Sehingga dengan adanya
helikopter Bell 412 EP, pemantauan kondisi di
perbatasan dapat dipermudah.
Pangdam VI Mulawarman juga menjelaskan, bahwa
2014 mendatang dukungan alusista akan
bertamabah, dimana 2 unit tank baru milik Indonesia
bernama leopard, dan 2 unit helikopter Apache akan
ditempatkan di wilayah Kaltim guna menjaga
kedaulatan NKRI.
DEMO 5 OKTOBER 2013
Rencananya helikopter Bell 412 EP juga akan
dilibatkan dalam demo pada Hari Jadi TNI ke-48 di
Lapangan Merdeka Balikpapan pada tanggal 5
Oktober 2013. Sejumlah alat utama sistem
persenjataan TNI juga akan dipamerkan kepada
masyarakat Balikpapan.
Pangdam VI Mulawarman mengatakan masyarakat
Balikpapan dapat mengetahui secara jelas apa saja
alusista TNI yang dimiliki di Kaltim. Diantaranya tank,
panzer Anoa buatan Pindad Indonesia, kemudian
Grom yang juga menjadi alat pertahanan TNI juga
akan dipamerkan.
Selain itu prajurit TNI akan melakukan demo
penanganan ancaman teroris di Indonesia, dengan
menggunakan aksi terjun payung, yang diharapkan
dapat memberikan sedikit hiburan bagi warga kota
Balikpapan.
Sumber ● Gerbangkaltim


Salam penulis
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Selasa, 01 Oktober 2013

Membangun Angkata udara Indonesia yang Disegani

SU- 35BM (ancablogspot.com)


ancablogspot.com ©copyright 2013
Target TNI di Minimum Essential Force (MEF) I untuk
mengantisipasi konflik/sengketa wilayah dengan
negara tetangga di utara, seperti Kasus Ambalat, bisa
dikatakan berhasil. Berhasil dalam artian
mengumpulkan senjata yang mematikan dan memiliki
daya gentar yang tinggi. Untuk pertempuran di garis
perbatasan maupun pertempuran anti-gerilya,
keberadaan Apache AH-64E Guardian, Mi-35, MBT
Leopard, serta pesawat tempur Super Tucano, akan
menjadi mimpi buruk bagi lawan.
Akan tetapi Apache AH-64E Guardian, Mi-35, MBT
Leopard 2A4 serta Super Tucano menjadi tidak berarti,
ketika ada negara lain yang melakukan serangan
dengan pesawat tempur dan bomber. Keempat
Alutsista itu tidak berdaya, ketika ada skadron pesawat
musuh melakukan serangan kilat dan membom obyek
vital di Indonesia.
Australia sempat berpikir untuk membom Jakarta
dengan F-111 Aadvark, ketika pasukan Untaet yang
hendak mendarat di Timor Timur pasca jejak pendapat
1999, hendak dihalangi militer Indonesia. Jika
serangan itu terjadi, bombardir yang mereka lakukan
terhadap obyek vital, besar kemungkinan akan
mendapatkan hasil, meski beberapa fighter atau
bomber mereka berhasil dirontokkan fughter
Indonesia.
Dalam program MEF I, TNI terus menambah radar
untuk dapat memonitor seluruh wilayah udara
Indonesia. Namun apalah artinya radar, jika tidak bisa
menembak.
Indonesia terlalu luas untuk sekedar memiliki satu
skuadron heavy fighter SU-27/30. Apalagi pesawat-
pesawat tempur negara di sekitar Indonesia akan terus
semakin canggih. Australia dan Singapura sebentar
lagi akan memiliki F-35. Malaysia sedang
mempertimbangkan untuk membeli F/A 18 E/F
Advance. Singapura juga memiliki F-15 Silent Eagle.
Belum lagi pesawat-pesawat tempur stealth China
seperti Chengdu J-20.
F-35 Joint Strike Fighter
Mungkin kita masih ingat ketika F-16 Indonesia
menyergap F/A-18 Hornet USAF di wilayah Bawean.
Namun F-16 Indonesia tidak bisa berbuat banyak,
kerena pesawat lawan memberikan gertakan yang
lebih kuat. Kehadiran 24 pesawat F-16 block 25 eks US
Air Guard, tidak cukup signifikan untuk meningkatkan
kemampuan Angkatan Udara Indoesia. AS sendiri
hanya menggunakan F-16 block 25 sebagai armada
perang lapis kedua. Pasukan pemukul udara AS untuk
fighter jenis F-16 berkualifikasi Block 40/42 ke atas.
F/A-18 Hornet USAF (photo: USAF)
Coba bayangkan akan seperti apa bila F-16 block 25
Indonesia berhadapan dengan F-35 Australia dan
Singapura ?. Yang ada pesawat tersebut akan balik
kanan, kembali ke markas. Lain halnya jika Indonesia
telah memiliki sistem pertahanan anti-udara jarak jauh
– menengah seperti S-300 family. Tidak akan mudah
bagi pasukan asing untuk menerobos wilayah
Indonesia dan F-16 bisa menutup lubang yang masih
ditinggalkan S-300.
Praktis sekarang Indonesia hanya memiliki 1 skadron
pesawat heavy fighter SU 27/30 untuk mengkover
wilayah Indonesia yang demikian luas. Tentu hal itu
tidak mencukupi.
Jangan pernah berpikir tidak akan ada perang, karena
jika perang itu benar-benar datang, maka porak
porandalah kita, karena salah mengambil asumsi.
Inggris tidak pernah berpikir akan berperang dengan
Argentina yang merupakan sahabat perdagangan
mereka. Namun faktanya, perang itu mendatangi
Inggris. Begitu pula dengan kasus ancaman Australia
maupun provikasi yang dilakukan Malaysia di Ambalat.
Sebelumnya, kita tidak pernah berpikir hal itu akan
dilakukan tetangga kita.
Kabar gembira muncul dari Panglima TNI Jenderal
Moeldoko, Kamis 26 September 2013, bertempat di
Surabaya. Panglima TNI tertarik untuk membeli SU 35,
untuk memperkuat Skadron SU-27/30 yang dimiliki
Indonesia saat ini.
"Syukur kali ini pesawat tempur Sukhoi sudah satu
skuadron. Diharapkan akan ada lagi pembelian jenis
SU-35 karena lebih canggih. Semoga perekonomian
bisa semakin membaik, sehingga negara bisa
membeli alutsista sebagai penguatan NKRI," kata
Moeldoko (republika.co.id/ 26/09/2013).
Jika Sukhoi Su-35 jadi dibeli pada MEF II (2015-2019),
kekuatan angkatan udara Indonesia, cukup gagah
untuk meladeni pesawat tempur asing yang mencoba
menyerang Indonesia.
Untuk mendapatkan air superiority, Indonesia
membutuhkan setidaknya tambahan 3 skuadron
Sukhoi, yang tentunya keberadaannya lebih powerfull
dibandingkan Helikopter Apache maupun MBT Leopard.
Sukhoi akan dapat bergerak cepat untuk menutup
celah yang ada di udara Indonesia ataupun untuk
mengusir pesawat yang menyusup.
Pesawat Tempur SU-35BM
Jika radar Indonesia mendeteksi adanya serangan
musuh, Indonesia tidak bisa menembaknya dengan
Apache AH-64E ataupun MBT Leopard, melainkan
angan udara. Apache dan Leopard hanya dibutuhkan
Indonesia ketika musuh telah mendarat ke tanah
Indonesia. Hal itu hanya bisa terjadi jika air superiority
dan sistem pertahanan udara Indonesia, telah
dilumpuhkan musuh.
Pasukan multinasional yang dipimpin AS, hanya
melakukan serangan darat ke Irak, setelah air
superiority dan sistem pertahanan anti serangan udara
dilumpuhkan terlebih dahulu. Sementara dalam kasus
peperangan di Serbia, AS tidak berani melakukan
serangan udara/ bombardir, karena satelit mata-
matanya menangkap ada beberapa baterai S-300
yang digelar oleh Serbia. Padahal usai perang
diketahui sebagian besar baterai itu hanyalah dummy
alias palsu.
Pada MEF II, TNI harus bisa membuat Angkatan Udara
berada pada level pasukan yang disegani lawan
(having a respectable Air Force), yang bertujuan untuk
membuat pihak asing berpikir puluhan kali jika hendak
menganggu wilayah Indonesia.
Meskipun Indonesia merasa yakin tidak ada musuh
potensial saat ini, namun mengamankan wilayah
udara adalah sangat penting, karena dari situlah
wibawa negeri Indonesia ditegakkan. Rudal
pertahanan udara, UAV serta pesawat tempur modern
dibutuhkan Indonesia, walau jumlahnya masih sedikit.
Efek deteren itu antara lain dimunculkan oleh adanya
pesawat tempur yang modern/ up to date, bukan
pesawat lawas. Sudah waktunya Indonesia merogoh
sakunya di MEF II, untuk kebutuhan tersebut.
Sumber : JKGR


Salam penulis
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Sabtu, 28 September 2013

Mendandani sang Macan

Sang macan Leopard 2A4





ancablogspot.com ©copyright 2013
Tak menunggu waktu lama, sang macan Leopard 2A4
TNI-AD segera berdandan diri untuk nantinya
dihadapkan ke publik di hari jadi TNI. Proses
pengecatan kamuflase Leopard sendiri saat ini sudah
selesai. Dan inilah tampang sang Macan saat ini.
Untuk mendandani sang macan, memang bukan
perkara mudah. Segenap upaya dikerahkan jajaran
TNI-AD mulai dari Pussenkav, Bengpuspalad, hingga
kalangan sipil. Desain corak monster lapis baja ini
sendiri merupakan karya dari kalangan sipil. Hal ini
membuktikan keterbukaan dari TNI-AD untuk
merangkul semua golongan demi kemajuan
pertahanan dalam negeri. Sementara proses
pengecatan dilakukan oleh Bengpuspalad, dan
dilakukan disebuah tempat yang dirahasiakan dengan
supervisi dari Pussenkav. Tidak seperti kamuflase
Anoa, perpaduan kamuflase kali ini menggunakan 2
warna saja, seperti kamuflase helikopter Nbell-412.
ARC sendiri mengikuti detik demi detik proses
pengecatan.
Pengecatan awal dilakukan pada Rabu 25 september,
dengan melaburkan cat dasar warna hitam ke track
link. Sementara warna hijau dikuaskan ke bagian-
bagian yang berkarat. Di hari berikutnya, proses
pengecatan sempat mengalami sedikit kendala
lantaran cat untuk corak belum juga tiba. Alhasil, waktu
pun dimanfaatkan untuk menyemprot debu di seluruh
tubuh tank.
Ketika cat tiba, para kru dari Bengpuspalad dan
Pussenkav segera bekerja. Tak peduli siang-malam,
pengecatan terus dilakukan demi mengejar target
deadline pada hari Jumat 27 September. Namun
demikian, perlu dicatat, pengecatan saat ini masih
belum sempurna. Meski kamuflase 2 warna sudah
ditetapkan, corak dan alur masih belum sempurna.
Akan tetapi, kamuflase ini cukup memberikan
gambaran bagaimana cantiknya sang Macan nantinya.
Selain Leopard 2A4, ranpur Marder juga terkena
sentuhan yang sama. Dan inilah dia, sang Macan dan
Tupai pohon dengan tampilan barunya.
Sumber : ARC



Salam penulis :
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Selasa, 24 September 2013

Membangun sistem pertahanan udara Indonesia

Sistem pertahanan udara S-300 MPU (ancablogspot.com)


ancablogspot.com ©copyright 2013
Beberapa hari sebelum Tim Kementerian Pertahanan,
TNI AL dan TNI AU berangkat ke Rusia untuk melihat
rencana hibah 10 kapal selam Rusia, Tim Kemenhan
dipimpin Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie
Sjamsoeddin, menemui Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo. Pertemuan Kementerian Pertahanan dengan
Pemerintah Provinsi Jakarta, untuk membahas strategi
pertahanan ibu Kota Negara. Wakil Menteri Pertahanan
meminta rencana pembangunan ruang bawah tanah
di kawasan Monas, diintegrasikan dengan strategi
pertahanan ibukota.
Apakah urusan pembangunan sistem pertahanan
Jakarta, akan menjadi bagian pembicaraan di Rusia ?.
Usulan membangun sistem pertahanan Indonesia
yang lebih baik dan terintegrasi sebenarnya telah
disampaikan Rusia pada tahun 2012. Pada event Indo
Defence 7 November 2012, Rusia menawarkan
kerjasama pembangunan sistem pertahanan udara
advance, karena sistem pertahanan udara Indonesia
saat ini masih sistem rudal dan senjata jarak pendek.
Wakil Kepala Eksportir Persenjataan Rusia,
Rosoboroneksport menawarkan konsep integrasi
pertahanan udara berbasis sistem rudal pertahanan
udara jarak menengah Buk-M2E dikombinasikan
dengan Pantsir-S1 sebagai sistem rudal/senjata anti-
udara jarak pendek. Ahli senjata Rusia mempercayai
konfigurasi tersebut akan efektif melindungi obyek-
obyek vital Indonesia dari seluruh jenis serangan udara
musuh, termasuk serangan udara yang masif.
Kita berharap sistem pertahanan itu bisa lebih advance
lagi, yakni paduan sistem anti-udara jarak jauh S-300
dikombinasikan dengan jarak pendek Pantsir S-1.
Sistem pertahanan yang akan dibangun harus masih
efektif dalam 10-20 tahun ke depan, dimana teknologi
pesawat tempur dan rudal akan semakin canggih.
Namun Indonesia menemukan posisinya dalam
sebuah dilema. Sistem pertahanan udara jarak pendek
Indonesia saat ini, khususnya Jakarta berbasis kepada
sistem NATO. Batalyon Arhanudse 10/1/F Kodam Jaya,
menggunakan Starstreak buatan Inggris. Adapun TNI
AU sedang mendatangkan 6 baterai Oerlikon Skyshield
dari Rheinmetall Air Defence Swiss, untuk pertahanan
jarak pendek bagi sejumlah Pangkalan Udara. Begitu
pula dengan sistem radar Indonesia. Sebagian besar
menggunakan produk Perancis dan Inggris.
Apakah sistem pertahanan jarak pendek dan radar
NATO ini bisa diintegrasikan dengan sistem
pertahanan udara jarak menengah/jauh buatan
Rusia ?.

Kasus yang mirip terjadi dengan negara Turki. Turki
berencana membangun sistem pertahanan udara
jarak jauh dengan mengucurkan dana 4 miliar USD.
Tiga perusahaan besar mengajukan proposal. Pihak
Barat gabungan dari Raytheon dan Lockheed Martin
menawarkan sistem pertahanan udara Patriot. Rusia
melalui Rosoboronexport menawarkan S-300.
Sementara China mengajukan sistem HQ-9.
Namun pilihan Turki tampaknya akan jatuh ke sistem
HQ-9 China. Alasannya China mau berbagi teknologi.
Keputusan finalnya tinggal menunggu persetujuan dari
Menteri Pertahanan Turki Ismet Yilmaz dan Perdana
Menteri Recep Tayyip Erdogan.
Sejumlah diplomat dan pakar senjata Barat
mengatakan, Turki tidak akan diperbolehkan
mengintegrasikan sistem Turki-China ke dalam Sistem
peringatan dini Turki yang saat ini menggunakan
sistem NATO.
"Saya melihat Turki tetap menantang dan akan tetap
maju. Tapi, saya berpikir tidak mungkin
mengintegrasikan sistem pertahanan udara maupun
sistem anti-rudal buatan Turki-Cina ke dalam radar
NATO, " ujar pakar militer di London yang mencermati
militer Turki. "Turki akan memiliki masalah yang sama
jika memilih sistem Rusia, tapi saya pikir kehadiran
sistem pertahanann udara dan anti-rudal China di
Turki, akan dianggap Amerika Serikat, sebagai
ancaman langsung".
Sekitar setengah dari jaringan radar Turki (air defense
picture), dibiayai oleh NATO, ujar seorang pejabat
pertahanan Turki yang bekerja di NATO. Sistem itu
bagian dari Pertahanan Udara NATO secara
keseluruhan. Apa jadinya jika Turki
menggabungkannya dengan sistem yang diadopsi dari
China ?.
Untuk menghalau ancaman rudal jarak jauh, Turki
membutuhkan satelit serta alat pelacak rudal yang
dedicated serta radar tracking seperti yang dipasang
NATO di Pangkalan Angkatan Udara Kucerik Turki.
Untuk komponen pertahanan anti-pesawat tempur,
Turki membutuhkan gambar yang menyeluruh tentang
wilayah udaranya. Patriot dalam waktu singkat bisa
menanggulanginya dengan radar yang ada di Turki.
Namun lain halnya dengan sistem pertahanan China
jika jadi dibeli. Sistem pertahanan udara itu tidak akan
efektif tanpa integrasi dengan gambaran udara Turki
secara menyeluruh.
Turki bisa saja membangun sistemnya sendiri (stand
alone), tapi hal itu akan mengabaikan milik NATO yang
terpasang di Turki. Turki akan kehilangan setengah
dari kemampuan radar mereka. Turki membutuhkan
data penghubung (interface) untuk membuat sistem
pertahanan udara mereka (Turki-China) bisa
dioperasikan dengan aset NATO di Turki, khususnya
data sistem pengenalan teman dan lawan (friend or
foe). "Data ini rahasia dan tidak bisa diinstal ke dalam
sistem China", ujar seorang pakar militer.
Pertanyaan yang tidak kalah penting adalah
bagaimana mengintegrasikan sistem IIF (Identification
Friend or Foe (IFF) China ke dalam armada pesawat
tempur F-16 Turki. Sejumlah pakar menilai akan
banyak ketidakcocokan jika sistem NATO dan China
digabungkan ke dalam sistem Pertahanan udara Jarak
jauh milik Turki.
Kasus Turki ini bisa jadi akan dialami oleh Indonesia,
apalagi doktrin pengadaan persenjataan TNI saat ini
adalah menganut azas keseimbangan, yakni
mendatangkan alutsista dari dari Negara Barat
maupun Rusia, untuk mengindari ketergantungan atau
embargo. Dan kini Indonesia merupakan lahan berebut
pengaruh dari negara barat dan Rusia, dalam urusan
suplai alat pertahanan.
Sistem Pertahanan Udara HQ-9 China (photo: china-
defense-mashup.com)
Kehadiran Rusia dan AS di Indonesia.
Menguatnya hubungan militer Indonesia dengan Rusia,
disebabkan kebijakan Amerika Serikat yang melakukan
embargo senjata termasuk suku cadang ke Indonesia
1999-2005, dengan alasan pelanggaran HAM Timor
Timur.
Sejak tahun 2003 hingga tahun 2013, Rusia telah
mengirim 16 pesawat tempur Sukhoi. Rusia pun telah
menjual Helikopter Serang Mi-35, Helikopter Angkut
Mi-17, IFV BMP-3F, APC BTR-80A serta senjata serbu
AK-102.
Bahkan kedua negara melakukan kerjasama untuk
urusan teknis militer, pada tahun 2005. Adapun tahun
2007, Moskow peningkatkan kredit import senjata
kepada Indonesia menjadi 1 miliar USD. Selama
rentang waktu itu, terjadi pembelian sejumlah alutsista
dari Indonesia. Pada tahun 2011, Angkatan Laut kedua
negara juga melakukan latihan anti-bajak laut, yang
merupakan latihan bersama pertama kali militer
Indonesia-Rusia.
Situasi ini akhirnya dibaca oleh Amerika Serikat.
Mereka merasa mulai kehilangan grip penjualan
peralatan militer di Indonesia. Amerika Serikat
bergerak dengan cepat. Pada tahun 2011 mereka
memperbaiki hubungan militer itu dengan hibah/
refurbish pesawat tempur 24 F-16 C/D Block 25. Pada
tahun 2012, Indonesia-AS juga membicarakan
pengadaan helikopter multirole Sikorsky UH-60 Black
Hawk, serta Helikopter Serang Boeing AH-64E. Hingga
saat ini kedua negara telah sepakat mendatangkan 8
helikopter AH-64E.
Tak lama setelah gebrakan AS dengan penjualan
Apache AH-64E, Rusia langsung menawarkan hibah 10
kapal selam, dengan model pengadaan seperti hibah
24 F-16 AS. Rusia ikut memperkuat posisinya.
Kini Indonesia berada di persimpangan jalan. Apakah
akankah Indonesia menerima tawaran Rusia untuk
membangun sistem pertahanan udara yang lebih
canggih, atau beralih ke barat, karena radar dan
pertahanan udara jarak pendek Indonesia berbasis
NATO.(JKGR).


Salam penulis :
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Email yang menyentuh Iman (stop keristenisasi)

ancablogspot.com ©copyright 2013
Sebagai seorang muslim , tidak ada yang paling membuat kita merasa tersentuh dan terpanggil apabila jiwa keislaman kita ditantang untuk berbicara, disebabkan adanya saudara seiman kita berada pada posisi yang tidak menguntungkan, begitulah yang aku rasa ketika aku membaca Email ini yang kuterima disuatu hari :

Bismillah
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh 
 
Saudaraku arya yang kami cintai karena Allah. kami meminta maaf jika email ini mengganggu kesibukanmu. Sedikit kami ingin bercerita,
beberapa waktu lalu tim kami melakukan perjalanan ke Salatiga atas undangan seorang Ustadz disana. Dimana di salatiga terjadi suatu hal
yang membuat hati kami merasa sedih dan terpanggil untuk membantu.
Untuk lebih jelasnya akan kami ceritakan di tulisan dibawah ini.
 
Salatiga adalah kota kecil di lereng gunung merbabu yang menjadi kota transit ditengah-tengah antara tiga kota besar, Semarang, Solo dan Jogja. 
Dahulu, hampir seluruh penduduknya adalah muslim. Namun semakin hari, jumlah mereka semakin berkurang. Ada apakah gerangan ?

 
Di kota ini terdapat Yayasan besar yang memiliki visi Menjadi penyelenggara lembaga pendidikan
tinggi Kristen yang membantu gereja-gereja dalam melakukan tugas panggilannya. 

 
Visi tersebut benar-benar mereka jalankan. Selain menyelenggarakan pendidikan tinggi,  
Pembangunan gereja dilakukan di setiap kecamatan. Bahkan di kota, Kita bisa mendapati satu tempat dalam radius 1 km telah berdiri 11 gereja. 
Pembukaan sekolah-sekolah Kristen baik dari tingkat PAUD hingga SLTA banyak dilakukan. Rumah-rumah baptis dan misionarispun banyak didirikan.  
Di daerah ini terdapat tempat yang menjadi pusat pendidikan kader-kader penginjil dan pusat misionaris Kristen. 
 
Hampir seluruh wilayah di Indonesia mengirimkan perwakilan pelajarnya untuk dididik menjadi misionaris di lembaga tersebut.  
Tatkala hendak praktek misionaris, merekapun menjadikan daerah-daerah yang masih muslim sebagai lahan  dan sasaran kegiatan. 
Hasilnya bisa diperkirakan, minimnya ilmu dan iman menjadikan kaum muslimin di daerah ini semakin hari semakin berkurang. 
Tumbang dalam menghadapi godaan dan serangan bertubi-tubi terhadap aqidah mereka.

 
Tanpa kenal lelah, mereka mendatangi rumah-rumah kaum muslimin dengan membawa tawaran yang menggiurkan.  Apa yang mereka tawarkan ? 
Progam kristenisasi tidak cukup dihadapi dengan pembagian mie atau sumbangan materi kepada masyarakat semata.
Memperkuat aqidah islamiyah dengan memberikan ilmu syari yang benar itulah cara yang tepat.  
Namun metode ta'liful qulub atau menarik kembali simpati masyarakat juga tidak boleh diabaikan. 
Demikian yang dicontohkan Rosulullah shollallahu alaihi wasallam.

 
Dari Anas radhiallahu 'anhu berkata, "Tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dimintai sesuatu atas keislaman, melainkan beliau akan memberikannya, 
sungguh seseorang telah datang kepada beliau, lalu beliau memberikan kepadanya domba yang berada di antara dua gunung, 
kemudian orang tersebut kembali kepada kaumnya seraya berkata, 'Wahai kaumku, masuklah kalian ke dalam Islam, 
karena Muhammad itu memberikan pemberian kepada orang yang tidak takut akan kemiskinan'." (HR. Muslim)

 
Oleh karena itu, memanfaatkan moment Hari Raya Idul Adha tahun ini Salam Dakwah menerima donasi hewan kurban untuk disalurkan ke wilayah Kopeng-Salatiga yang terkena dampak program kristenisasi. Hewan kurban berupa sapi dengan perkiraan harga @14.000.000,- dengan bea operasional 500 rb per ekor.  
Patungan untuk 7 orang @ Rp 2.000.000, Mari kita  berbagi. Seorang muslim dengan muslim lainnya ibarat satu tubuh. Jika satu bagian tubuh merasa sakit, maka tubuh yang lainpun akan ikut merasakan rasa sakitnya. Mari kita bantu saudara-saudara kita di salatiga. 

________________________________________________________________________
Demikianlah isi Email yang kuterima dari 'da'wah Islamiah' sangat menyentuh iman kita, yang hampir tidak pernah merasakan ujian seperti yang dialami saudara" kita di salatiga .....

Penulis :
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Minggu, 22 September 2013

Berita Foto kedatangan MBT Leopard 2A4 dan Merder 1A3

ancablogspot.com ©copyright 2013
Dalam kemilau senja dan angin yang
bertiup sepoi-sepoi, kapal barang Isolde merapat
dengan panduan kapal pilot. Seraya melihat jam
tangan, ARC bergumam, tepat waktunya. Sesuai
jadwal, kapal merapat di salah satu dermaga
pelabuhan Tanjung Priok.
Matahari telah kembali ke peraduannya saat ramp
utama Isolde turun perlahan, menampakkan isinya.
Bak hewan buas yang terkungkung lama, aura ganas
terpancar dari sosok Leopard 2A4 dan Marder 1A3 yang
terlilit rantai ke lantai dek kapal. Sungguh
pemandangan yang mengagumkan, melihat untuk
pertama kalinya, dalam senja tanggal 21 September
tersebut, TNI AD mengukir sejarah dengan kedatangan
Main Battle Tank pertama dalam jajaran aktif Kavaleri
berupa 2 unit Leo 2A4 dan 2 tank Marder.
Dengan cekatan, para teknisi melepas ikatan rantai
pengaman satu-persatu. Hanya dalam satu sentakan,
mesin Leopard 2A4 menyala, suara mesinnya yang
gahar terdengar bak auman merdu. Dengan mudah,
Leo 2A4 bermanuver dengan gerak pivot, memutar ke
kanan dan bergerak menuruni ramp, langsung menuju
ke truk flatbed yang menunggu. Apabila awak tank
Kanada di Afghanistan bisa memuat Leopard 2A6 ke
tank transporter Tropco pinjaman dari Belanda dengan
hanya selisih beberapa mili dari tepi, percayalah, awak
pengangkut yang memuat Leopard 2A4 di Tanjung
Priok ini jauh lebih ahli.
Dengan amat presisi, mereka dapat memuat Leo 2A4
keatas flatbed yang nyatanya lebarnya sama persis
dengan lebar tapak MBT kebanggaan Jerman tersebut.
Silahkan nikmati foto-foto proses loading Leo 2A4 dan
Marder tersebut.
Sumber : (ARC)


Salam penulis :
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Jumat, 20 September 2013

KS Kilo Class Proyek 877 EKM, Angkatan Laut Iran (ancablogspot.com)


ancablogspot.com ©copyright 2013
Propek pengembangan Angkatan Laut Indonesia
semakin menjanjikan, setelah Kepala Staf Angkatan
Laut (Kasal) Laksamana Marsetio dijadwalkan
mengunjungi Korea Selatan dalam waktu dekat, untuk
menyaksikan pemotongan baja yang menandai
dimulainya pembuatan kapal selam pesanan TNI AL.
Duta besar Korea Selatan, Kim Young-Sun mengatakan
tiga kapal selam tipe U-209 telah dipesan oleh
Indonesia dan akan dikirim tahun 2015 hingga tahun
2016. Dua akan dibangun di galangan kapal Daewoo di
Busan, Korea Selatan, sementara yang ketiga akan
dibangun di fasilitas galangan kapal milik negara PT
PAL Indonesia di Surabaya. Rencana keberangkatan
KASAL ke Korea Selatan, disampaikan Duta Besar
Korea Selatan untuk Indonesia Kim Young-Sun, dalam
acara 40 tahun sejarah hubungan diplomatik kedua
negara, yang bertempat di Jakarta.
Pernyataan dari Dubes Korea Selatan ini, sekaligus
menepis dugaan, bahwa kapal selam yang dibeli
Indonesia adalah kapal bekas. Dengan adanya
pemotongan baja pertama, berarti Indonesia akan
memiliki kapal selam baru jenis U-209, buatan Korea
Selatan. Pernyataan Dubes Korea Selatan juga
menunjukkan, mereka serius membangun kapal selam
ketiga di Surabaya, Indonesia. Jika hal ini terwujud,
akan menjadi sebuah terobosan besar. Indonesia
mampu membuat kapal selam sendiri !.
Di sisi lain TNI AL juga bergerak untuk menindaklanjuti
rencana hibah 10 kapal selam dari Rusia. Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, tim
peninjau TNI AL berangkat ke Rusia, untuk melihat
kapal selam hibah tersebut. Diduga kapal selam yang
ditawarkan Rusia adalah jenis Kilo yang masih
operasional namun direfurbish dan disesuaikan
dengan kondisi iklim laut di Indonesia. Kasusnya
mungkin mirip dengan hibah 30 pesawat tempur F-16
eks Amerika Serikat. Keberadaan kapal selam Kilo ini
akan mendatangkan kekuatan strategis bagi Angkatan
Laut Indonesia. Negara lain perlu berpikir ulangi, jika
mencoba mengganggu Indonesia. Bahkan keberadan
10 kapal selam kilo (jika jadi dibeli) akan menjadi
tekanan tersendiri bagi pasukan Amerika Serikat yang
berpangkalan di Australia. Kapal selam kilo memberi
pesan kepada Amerika Serikat dan Australia, bahwa
keamanan kawasan Indonesia, tidak diserahkan begitu
saja kepada mereka. Di sisi lain kapal selam ini akan
memperkuat posisi Indonesia di Perairan Natuna, yang
bersinggungan langsung dengan laut China Selatan,
atas ancaman armada laut China yang semakin
agresif.
Kekuatan bawah laut Indonesia akan mengalami
peningkatan yang signifikan. Namun jika dibandingkan
dengan negara-negara besar lainnya, seperti India,
Australia, China, dan Korea Selatan, maka peningkatan
kekuatan laut Indonesia, bisa disebut sedang
mengejar ketertinggalan.

TNI AL mencoba melompat jauh dengan pengadaan
hibah 10 kapal selam (diduga) Kilo. Ada baiknya juga
memiliki kapal permukaan yang memiliki nilai strategis
setara dengan Kilo, yakni kapal permukaan jenis
destroyer. Kapal ini bertugas melindungi kapal-kapal
permukaan Indonesia, sekaligus menjadi penggentar.
Negara yang dihadapi Indonesia saat berpatroli di
wilayah utara adalah China, sementara di wilayah
Selatan adalah Australia. Untuk itu diperlukan destoyer
sebagai alutsista strategis, didukung oleh frigate,
korvet dan kapal cepat rudal. Jika pada tahun 1960-an
Indonesia telah memiliki kapal penjelajah Cruiser dari
Uni Soviet, sangat wajar di MEF tahap 2 (2015-2019),
Indonesia memiliki destoyer.
Kembali ke persoalan kerjasama militer Indonesia dan
Korea Selatan. Kabar lain yang menggembirakan
adalah kedua negara saat ini mempersiapkan diri
untuk bekerja sama dalam pembuatan pesawat
tempur KFX / IFX generasi mendatang, yang dirancang
dan dibangun bersama-sama. Pada tahun 2010,
Indonesia setuju untuk menanggung 20 persen dari
biaya proyek KF-X dengan imbalan sekitar 50 pesawat
untuk TNI AU, setelah proyek itu diselesaikan.
Kim Young-Sun berharap keputusan final dari
kerjasama tersebut dapat dicapai sebelum berakhirnya
tahun 2013. "Yang penting adalah, kedua pihak saling
menyukai dan saling mempercayai", ujar Duta Besar
Korea Selatan.
Kepercayaan antara Indonesia dan Korea Selatan terus
meningkat, tidak hanya ditandai perkembangan
volume perdagangan dan investasi dari kedua negara,
tetapi juga skala investasi yang terlibat. Kim Young Sun
mengatakan investasi Korea di Posko – Krakatau dalam
produksi baja mencapai angka 7 miliar USD.
Sementara Pabrik Ban Hankook berinvestasi senilai 1,2
miliar USD di pada Bekasi, Jawa Barat. Sekarang ada
sekitar 2.000 perusahaan Korea berinvestasi di
Indonesia dan ada sekitar 50.000 masyarakat Korea
Selata di Indonesia.
Kim mengatakan kedua negara harus mendapatkan
pemahaman yang lebih baik satu sama lain, dan terus
membangu saling kepercayaan.
Sumber : JKGR

Salam penulis
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

La Pattawe Matinroe ri Bettung Raja Bone ke-9 Tahun 1565-1602

La Pattawe Matinroe ri Bettung Raja Bone ke-9 Tahun 1565-1602 La Pattawe Daeng Soreang Matinroe ri Bettung (Bulukumba) adalah raja Bone ke-9...