Rabu, 31 Maret 2021

La Pattawe Matinroe ri Bettung Raja Bone ke-9 Tahun 1565-1602

La Pattawe Matinroe ri Bettung Raja Bone ke-9 Tahun 1565-1602

La Pattawe Daeng Soreang Matinroe ri Bettung (Bulukumba) adalah raja Bone ke-9 yang memerintah 1565-1602. La Pattawe raja di Bone selama 37 tahun.

Dari catatan Lontara Akkarungeng ri Bone, bahwa La Pattawe menggantikan sepupunya yang bernama La Inca Matinroe ri Sapana, Raja Bone ke-8 yang memerintah tahun 1564-1565.

La Pattawe ini merupakan keturunan dari We Banrigau Arung Majang, We Pattanra Mabela Daeng Marowa, Mallajangnge ri Cina yang bergelar Arung Palakka Makkaleppie. Adalah ratu Bone ke-4 yang memerintah tahun 1470-1510.

We Banrigau inilah yang mendirikan Sao Lampe-e yang biasa juga disebut Lawelareng. Oleh karena itu, maka digelarlah juga Makkaleppie Massao Lampe-e Lawelareng. Orang banyak menyebutnya Puatta Lawelareng.

La Pattawe Daeng Soreang memperisteri We Balole I Dapa Lippu Arung Mampu Massalassae ri Kaju. Anak La Uliyo Bote-e Matinroe ri Itterung, raja Bone ke-6 yang memerintah tahun 1535-1560.

Selanjutnya La Pattawe juga kawin dengan We Samakella Datu Ulaweng. Dari hasil perkawinannya itu lahirnya We Parappu Datu Ulaweng. Selanjutnya We Parappu diperisteri oleh La Papesa (Anak dari La Tenri Adeng Datu Sailong) dan La Tenri Adeng ini bersaudara dengan We Tenri Pakiu Arung Timurung).

Kerajaan Bone di bawah pemerintahan La Pattawe (1565-1602) tidak terlalu banyak disebut dalam pemerintahannya, juga tidak diberitakan adanya perang atau serangan militer Gowa ke Bone.

Hanya dikatakan bahwa setelah tujuh tahun menjadi raja/mangkau di Bone tepatnya tahun 1572, La Pattawe ke Bettung Bulukumba dan di situlah beliau wafat karena sakit, sehingga digelar Matinroe ri Bettung (yang meninggal di Bettung).

Keberadaan La Pattawe di Bettung Bulukumba patut diduga, bahwa hubungan Gowa dan Bone di masa pemerintahan La Pattawe cukup harmonis, karena pada masa itu Bulukumba merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Gowa.

Dalam perjalanan sejarah Bone selanjutnya, pada tahun 1905 terjadi perang antara Bone dengan Belanda yang dimenangkan oleh Belanda. Bone pada masa itu dipimpin oleh La Pawawoi Karaeng Sigeri, raja Bone ke-31 yang memerintah tahun 1895-1905.

Dengan kekalahan itu banyak tokoh pejuang kerajaan Bone yang tidak mau tundak diperintah oleh Belanda. Salah satunya adalah La Mappapenning yang merupakan panggoriseng (keturunan) raja Bone ke-9 yakni La Pattawe Daeng Soreang Matinroe ri Bettung Bulukumba.

Konon, La Mappapenning bersama anggota laskarnya bertempur melawan Belanda di Daratan Wilayah Tanjung Pattiro, namun kalah persenjataan ditandai gugurnya sejumlah laskarnya. Akhirnya ia memilih mundur setelah ia sendiri menderita luka-luka sekujur tubuh terkena mesiu tentara Belanda.

Lalu La Mappapenning bergerak ke arah laut Teluk Bone dengan perahunya ia memilih menyingkir ke tempat daerah di mana leluhurnya dimakamkan yaitu Bettung Bulukumba. Namun dalam pelayaran itu perahunya dihantam gelombang besar sehingga merenggut jiwa sang pejuang itu.

Sepanjang pelayarannya menuju Bettung, perahunya tidak bisa mendekat di pantai karena tentara Belanda mengikutinya hingga pantai timur Balannipa Sinjai. Mayatnya didapat terapung dan terbawa arus laut ke bibir pantai Bulukumba.

Namun mudah dikenali karena terdapat identitas panggoriseng di saku celananya kalau ia bernama La Mappapenning sehingga masyarakat setempat memakamkannya di daerah tersebut. Karena ia meninggal di laut sehingga ia digelar La Mappapenning Matinroe ri Tasi’na (La Mappapenning yang meninggal di laut).

Nah, Kompleks Makam tokoh Bugis Bone La Mappapenning Petta Matinroe ri Tasi’na saat ini berada Kelurahan Kasimpureng, Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba.

Dalam kompleks makam kuno tersebut teridentifikasi sebanyak sebelas makam yang bercampur dengan makam lainnya yang relatif baru. Material makam terbuat dari papan batu padas yang membentuk kotak berundak bertingkat-tingkat.

Bahkan, Kompleks Makam La Mappapenning Petta Matinroe ri Tasi’na ditetapkan sebagai cagar budaya berdasarkan surat keputusan Nomor: PM.59/PW.007/MKP/2010, tanggal 22 Juni 2010, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Ir. Jero Wacik, S.E.

Seyogianya perjuangan La Mappapenning salah seorang pejuang ini mendapat perhatian pemerintah kabupaten Bone setidaknya bekerja sama pemda Bulukumba untuk memperbaiki makamnya. Karena merupakan bukti sejarah perlawanan rakyat Bone terhadap Belanda.

Copast : telukbone.id

Sumber : telukbone.id


Penulis & Editor

ANCHA | ancablogspot.com

©Copyright 2021






Rabu, 06 Januari 2021

Destroyer Masa Depan TNI AL Dari Jepang ?

Destroyer Masa Depan TNI AL Dari Jepang ?


ancablogspot.com
Kabar mengejutkan baru saja muncul ke publik minggu ini. Jepang ingin mengekspor destroyer nya ke Indonesia. Belum ada informasi tambahan mengenai rencana ini. Bagaimana proses negosiasinya, kapan akan ditandatangani, dsb. Jadi sebelum semuanya jelas, mari kita investigasi dari apa yang telah tersedia, dan bagaimana dampaknya untuk Indonesia dan situasi regional.

Halo semua! Kembali lagi bersama Pacific Front! Channel YouTube yang membahas topik-topik dan peralatan militer, terutama untuk kebutuhan TNI. Artikel lainnya bisa agan baca di sini.

Berdasarkan media Jepang, Japantimes, Pemerintah Jepang ingin mengekspor destroyer nya ke Indonesia. Sumber mengatakan kalau negosiasi sedang berjalan dengan pemerintah Indonesia. Jika rencana ini berhasil, maka akan jadi momentum bagi ekspor alat pertahanan Jepang dan merealisasikan inisiasi Jepang untuk menjadikan kawasan Indo-Pasifik bebas dan terbuka.

Seperti kita semua ketahui, bulan kemarin PM Yoshihide Suga dan Presiden Jokowi sepakat untuk mempercepat pembicaraan bilateral di bidang alat pertahanan dan transfer teknologi. Dan menteri pertahanan dari kedua negara juga mengadakan teleconference. Diyakini kalau ide-ide nyata telah diusulkan di pertemuan tersebut.

Opini Pribadi
Berita ini cukup mengejutkan saya. Karena kontrak Iver Huitfeldt baru saja ditandatangani April lalu dan kemungkinan besar belum dibangun. Dan sekarang ini. Dan Jepang yang kita bicarakan. Negara yang memiliki kebijakan penjualan senjata yang ketat.

Tentu kita tahu apa maksud dari rencana ini. Dan dari yang saya lihat, ini akan menguntungkan kedua belah pihak. Indonesia butuh kapal kombatan yang lebih besar dan banyak untuk menyeimbangkan kekuatan di Laut Cina Selatan dan menghalau agresivitas Cina. Dan penjualan senjata oleh Jepang adalah sebuah peringatan buat Cina kalau Jepang tidak akan tinggal diam dan berbuat apa-apa.

Jika rencana ini berjalan lancar dan saya harap bisa menjadi kenyataan, ini akan menjadi penjualan alat pertahanan terbesar Jepang, tapi bukan yang pertama. Menurut pejabat senior kementerian pertahanan Jepang, mengekspor destroyer bukanlah keputusan yang mudah bagi Jepang. Karena tiga prinsip penjualan alat pertahanan Jepang yang diadopsi oleh kabinet di tahun 2014, hanya mengizinkan penjualan peralatan yang digunakan untuk misi penyelamatan, transportasi, pengamatan dan pengintaian, atau penyapu ranjau. TAPI, ini memungkinkan apabila tujuannya adalah untuk pengembangan kapal bersama negara lain.
Agan lihat kan! Semua memiliki celah.

Di sinilah transfer teknologi berperan. Masih berdasarkan media Jepang yang sama, Indonesia ingin mengimpor empat kapal dan membangun empat kapal lainnya di Indonesia melalui transfer teknologi. Proyek ini kemungkinan memakan biaya sebesar 300 miliar yen (2.9 miliar dollar AS). Termasuk murah untuk 8 destroyer. Agan ingat saat kita membahas Iver Huitfeldt, kontraknya senilai 720 juta dollar AS untuk dua kapal. Harga per unit untuk kedua proyek hampir sama.

Destroyer jenis apa?
AL Jepang memiliki beberapa jenis destroyer. Tipe apa kira-kira yang ditawarkan? Kelas Kongo? Atago? Maya? Atau Hyuga atau Izumo? Karena Jepang mengklasifikasi kedua kapal ini sebagai destroyer. Meskipun itu adalah kapal induk helikopter.

Kemungkinan bukan itu semua. Kemungkinan adalah destroyer jenis baru berbobot sekitar 10000 ton berbasis 30FFM/30DX Frigate Family. Kapal yang akan dioperasikan oleh AL Jepang mulai tahun 2022. Kapal ini adalah kapal kombatan pertama yang gencar dipromosikan oleh Jepang untuk ekspor. Dan September lalu, pejabat senior AL Jepang berkunjung ke Indonesia bersama pejabat dari Mitsubishi Heavy Industries Ltd, kontraktor utama dari program kapal ini. Jadi kemungkinan besar ini.

"Copast Kaskus militer"

Penulis & Editor
ANCA | ancablogger's
©copyright2021

Kamis, 19 Maret 2020

Hadits Palsu Huru Hara Akhir Zaman Di Pertengahan Ramadhan


ancablogger's (19.3.2020) 
Disadur dari muslim.or.id yang terbit pada Januari 2012
---------------------------------------------------------------
Bismillahirrahmamirrrahim Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita, Muhammad bin Abdullah shallallahu alaihi wasallam, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang senantiasa berpegang teguh dengan ajarannya hingga hari kiamat.

Akhir-akhir ini banyak sekali pertanyaan dari beberapa orang seputar derajat hadits huru-hara akhir zaman yang terjadi pada pertengahan bulan Ramadhan  yang bertepatan dengan hari Jumat.

Maka kami katakan, bahwa para ulama hadits terdahulu maupun yang hidup di zaman sekarang telah menerangkan dengan jelas dan gamblang bahwa hadits-hadits yang berbicara tentang masalah tersebut tidak ada satu pun yang shahih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, baik ditinjau dari segi sanad hadits maupun realita yang ada. Bahkan semuanya adalah hadits-hadits munkar dan palsu yang didustakan atas nama Nabi shallallahu alaihi wasallam.

Berikut ini akan saya sebutkan teks (lafazh) hadits tersebut dengan sanadnya, serta studi kritis para ulama terhadapnya.

قَالَ نُعَيْمٌ بْنُ حَمَّادٍ : حَدَّثَنَا أَبُو عُمَرَ عَنِ ابْنِ لَهِيعَةَ قَالَ : حَدَّثَنِي عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ حُسَيْنٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنِ الْحَارِثِ الْهَمْدَانِيِّ عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : “إذا كانَتْ صَيْحَةٌ في رمضان فإنه تكون مَعْمَعَةٌ في شوال، وتميز القبائل في ذي القعدة، وتُسْفَكُ الدِّماءُ في ذي الحجة والمحرم.. قال: قلنا: وما الصيحة يا سول الله؟ قال: هذه في النصف من رمضان ليلة الجمعة فتكون هدة توقظ النائم وتقعد القائم وتخرج العواتق من خدورهن في ليلة جمعة في سنة كثيرة الزلازل ، فإذا صَلَّيْتُمْ الفَجْرَ من يوم الجمعة فادخلوا بيوتكم، وأغلقوا أبوابكم، وسدوا كواكـم، ودَثِّرُوْا أَنْفُسَكُمْ، وَسُـدُّوْا آذَانَكُمْ إذا أَحْسَسْتُمْ بالصيحة فَخَرُّوْا للهِ سجدًا، وَقُوْلُوْا سُبْحَانَ اللهِ اْلقُدُّوْسِ، سُبْحَانَ اللهِ اْلقُدُّوْسِ ، ربنا القدوس فَمَنْ يَفْعَلُ ذَلك نَجَا، وَمَنْ لَمْ يَفْعَلْ ذَلِكَ هَلَكَ)

Nu’aim bin Hammad berkata: “Telah menceritakan kepada kami Abu Umar, dari Ibnu Lahi’ah, ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Abdul Wahhab bin Husain, dari Muhammad bin Tsabit Al-Bunani, dari ayahnya, dari Al-Harits Al-Hamdani, dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda: “Bila telah muncul suara di bulan Ramadhan, maka akan terjadi huru-hara di bulan Syawal, kabilah-kabilah saling bermusuhan (perang antar suku, pent) di bulan Dzul Qa’dah, dan terjadi pertumpahan darah di bulan Dzul Hijjah dan Muharram…”. Kami bertanya: “Suara apakah, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Suara keras di pertengahan bulan Ramadhan, pada malam Jumat, akan muncul suara keras yang membangunkan orang tidur, menjadikan orang yang berdiri jatuh terduduk, para gadis keluar dari pingitannya, pada malam Jumat di tahun terjadinya banyak gempa. Jika kalian telah melaksanakan shalat Subuh pada hari Jumat, masuklah kalian ke dalam rumah kalian, tutuplah pintu-pintunya, sumbatlah lubang-lubangnya, dan selimutilah diri kalian, sumbatlah telinga kalian. Jika kalian merasakan adanya suara menggelegar, maka bersujudlah kalian kepada Allah dan ucapkanlah: “Mahasuci Allah Al-Quddus, Mahasuci Allah Al-Quddus, Rabb kami Al-Quddus”, kerana barangsiapa melakukan hal itu, niscaya ia akan selamat, tetapi barangsiapa yang tidak melakukan hal itu, niscaya akan binasa”.

(Hadits ini diriwayatkan oleh Nu’aim bin Hammad di dalam kitab Al-Fitan I/228, No.638, dan Alauddin Al-Muttaqi Al-Hindi di dalam kitab Kanzul ‘Ummal, No.39627).

Derajat Hadits

Hadits ini derajatnya palsu (maudhu’), karena di dalam sanadnya terdapat beberapa perawi hadits yang pendusta dan bermasalah sebagaimana diperbincangkan oleh para ulama hadits. Para perawi tersebut ialah sebagaima berikut.

1. Nu’aim bin Hammad

Dia seorang perawi yang dha’if  (lemah),

An-Nasa’i berkata tentangnya: “Dia seorang yang dha’if (lemah)” (Lihat Adh-Dhu’afa wa Al-Matrukin, karya An-Nasa’i I/101 no.589)
Abu Daud berkata: “Nu’aim bin Hammad meriwayatkan dua puluh hadits dari Nabi shallallahu alaihi wasallam  yang tidak mempunyai dasar sanad (sumber asli, pent).”
Imam Al-Azdi mengatakan: “Dia termasuk orang yang memalsukan hadits dalam membela As-Sunnah, dan membuat kisah-kisah palsu tentang keburukan An-Nu’man (maksudnya, Abu Hanifah, pent), yang semuanya itu adalah kedustaan”  (Lihat Mizan Al-I’tidal karya imam Adz-Dzahabi IV/267).
Imam Adz-Dzahabi berkata tentangnya: “Tidak boleh bagi siapa pun berhujjah dengannya, dan ia telah menyusun kitab Al-Fitan, dan menyebutkan di dalamnya keanehan-keanehan dan kemungkaran-kemungkaran” (Lihat As-Siyar A’lam An-Nubala  X/609).
2. Ibnu Lahi’ah (Abdullah bin Lahi’ah)

Dia seorang perawi yang dha’if  (lemah), karena mengalami kekacauan dalam hafalannya setelah kitab-kitab haditsnya terbakar.

An-Nasa’i berkata tentangnya: “Dia seorang yang dha’if (lemah)” (Lihat Adh-Dhu’afa wa Al-Matrukin, karya An-Nasa’i I/64 no.346)
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata: “Dia mengalami kekacauan di dalam hafalannya setelah kitab-kitab haditsnya terbakar” (Lihat Taqrib At-Tahdzib I/319 no.3563).
3. Abdul Wahhab bin Husain

Dia seorang perawi yang majhul  (tidak dikenal).

Al-Hakim berkata tentangnya: “Dia seorang perawi yang majhul (tidak jelas jati dirinya dan kredibilitasnya)” (Lihat Al-Mustadrak No. 8590)
Imam Adz-Dzahabi berkata di dalam At-Talkhish: “Dia mempunyai riwayat hadits palsu.” (Lihat Lisan Al-Mizan, karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani II/139).
4. Muhammad bin Tsabit Al-Bunani

Dia seorang perawi yang dha’if  (lemah dalam periwayatan hadits) sebagaimana dikatakan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani, Ibnu Hibban dan An-Nasa’i.

An-Nasa’i berkata tentangnya: “Dia seorang yang dha’if (lemah)”
Yahya bin Ma’in berkata: “Dia seorang perawi yang tidak ada apa-apanya”(Lihat Al-Kamil Fi Dhu’afa Ar-Rijal, karya Ibnu ‘Adi VI/136 no.1638).
Ibnu Hibban berkata: “Tidak boleh berhujjah dengannya, dan tidak boleh pula meriwayatkan darinya” (Lihat Al-Majruhin, karya Ibnu Hibban II/252 no.928).
Imam Al-Azdi berkata: “Dia seorang yang gugur riwayatnya” (Lihat Tahdzib At-Tahdzib, karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani IX/72 no.104)
 

5. Al-Harits bin Abdullah Al-A’war Al-Hamdani.

Dia seorang perawi pendusta, sebagaimana dinyatakan oleh imam Asy-Sya’bi, Abu Hatim dan Ibnu Al-Madini.

An-Nasa’i berkata tentangnya: “Dia bukan seorang perawi yang kuat (hafalannya, pent)” (Lihat Al-Kamil Fi Dhu’afa Ar-Rijal, karya Ibnu ‘Adi II/186 no.370).
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata tentangnya: “Imam Asy-Sya’bi telah mendustakan pendapat akalnya, dan dia juga dituduh menganut paham/madzhab Rafidhah (syi’ah), dan di dalam haditsnya terdapat suatu kelemahan” (Lihat Taqrib At-Tahdzib I/146 no.1029).
Ali bin Al-Madini berkata: “Dia seorang pendusta”
Abu Hatim Ar-Razi berkata: “Dia tidak dapat dijadikan hujjah.” (Siyar A’lam An-Nubala’, karya imam Adz-Dzahabi IV/152 no.54)
Perkataan Para Ulama Tentang Hadits Ini

Al-Uqaily rahimahullah berkata: “Hadits ini tidak memiliki dasar dari hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang tsiqah  (terpercaya), atau dari jalan yang tsabit (kuat dan benar adanya).” (Lihat Adh-Dhu’afa Al-Kabir III/52).

Ibnul Jauzi rahimahullah  berkata: “Hadits ini dipalsukan atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam” (Lihat Al-Maudhu’aat III/191).

Syaikh Al-Albani rahimahullah  berkata: “Hadits ini palsu (maudhu’). Dikeluarkan oleh Nu’aim bin Hammad dalam kitab Al-Fitan.” Dan beliau menyebutkan beberapa riwayat dalam masalah ini dari Abu Hurairah dan Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhuma. (Lihat Silsilah Al-Ahadits Adh-Dho’ifah wa Al-Maudhu’ah  no.6178, 6179).

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata: “Hadits ini tidak mempunyai dasar yang benar, bahkan ini adalah hadits yang batil dan dusta (Lihat Majmu’ Fatawa Bin Baz XXVI/339-341).

Kesimpulan

Dengan demikian, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hadits ini adalah hadits maudhu’  (palsu). Tidak boleh diyakini sebagai kebenaran, dan tidak boleh dinisbatkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Karena disamping sanad hadits ini tidak ada yg dapat diterima sebagai hujjah, juga realita telah mendustakannya. Sebab telah berlalu tahun-tahun yang banyak dan telah terjadi berulang kali hari Jum’at yang bertepatan dengan tanggal lima belas (pertengahan) bulan Ramadhan, namun kenyataannya tidak pernah terjadi sebagaimana berita yang terkandung di dalam hadits ini, Alhamdulillah.

Oleh karena itu, kita dilarang keras menyebarluaskannya kepada orang lain baik melalui media cetak, maupun elektronik, atau dalam obrolan dan khutbah kecuali dalam rangka menjelaskan sisi kelemahan, kepalsuan, dan kebatilannya, serta bertujuan untuk memperingatkan umat darinya.

Jika kita telah melakukan ini, berarti kita telah bebas dan selamat dari ancaman keras Nabi shallallahu alaihi wasallam, yaitu berupa masuk neraka bagi siapa saja yang sengaja berdusta atas nama beliau, baik dengan tujuan menjelekkan Nabi shallallahu alaihi wasallam dan ajarannya, atau dalam rangka membela Nabi dan memotivasi kaum muslimin untuk bersemangat dalam beribadah kepada Allah.

Demikian jawaban atas pertanyaan dalam masalah ini yang dapat saya sampaikan. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.

Telah selesai ditulis pada hari Rabu, 04 Januari 2012 di kediamannya, Klaten – Jawa Tengah.
---
Penulis: Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawwaz, Lc

Editor & Penulis :
ANCA | ancablogger's
©COPYRIGHT 2020

Senin, 16 Maret 2020

Wabah Covid-19, Begitulah Virus, Begitulah Manusia

Wabah Covid-19, Begitulah Virus, Begitulah Manusia


Tulisan  Eko Wibowo  Mar 16, 2020
Wabah Covid-19, Begitulah Virus, Begitulah Manusia

Covid-19, demikianlah nama resmi wabah ini. Wabah terheboh di tahun ini. Kepala Organisasi Kesehatan Dunia, WHO secara resmi menamai penyakit virus Corona yang pertama kali diidentifikasi di Cina pada 31 Desember itu dengan nama Covid-19.

"Kami sekarang memiliki nama untuk penyakit ini dan itu Covid-19," kata ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus Selasa (11/2/2020).

Tedros menjelaskan arti Covid-19. 'Co' yang artinya 'Corona', 'Vi' untuk 'Virus', dan "D" untuk 'Penyakit (Disease)'. Tedros pun menjelaskan bahwa pemilihan nama itu dilakukan untuk menghindari referensi ke lokasi geografis tertentu, spesies hewan atau sekelompok orang sesuai dengan rekomendasi internasional untuk penamaan, agar menghindari stigmatisasi.

Novel Coronavirus, si biang kerok wabah ini, pertama muncul di Wuhan. Membuat kota itu layaknya kota mati. Lebih jauh, membuat si empunya Wuhan, China, terganggu. Perekonomian mengalami gangguan. Banyak pabrik-pabrik terpaksa berhenti beroperasi.

Lalu sepenuhnya salahkah si virus itu?

Ya jelas salah. Karena kelakuannya itu, banyak manusia menjadi sakit. Banyak pihak dan negara yang dirugikan.

Tapi ya hanya sebatas itu saja. Tidak lebih.

Virus hanya sekedar "melaksanakan takdirnya" saja, yang memang melekat pada dirinya sejak dia tercipta. Kerugian dari apa yang dilakukannya, dapat terjadi hanya bila keadaan memungkinkan. Bila yang diserang tidak menjaga dirinya sendiri. Manusia dan makhluk lain yang tidak menjaga kebersihannya. Manusia yang tidak menjaga kekuatan staminanya. Manusia yang membiarkan dirinya selalu berada di situasi dan kondisi rentan, yang dapat membuat si virus ini memasuki tubuhnya.

Itu saja. Virus hanya berbuat hanya karena satu aturan saja, yaitu hukum alam. Tidak berkepentingan lain, juga tidak bersandar pada hukum lain. Hanya sunnatullah semata.

Coba bandingkan dengan kelakuan para manusia!

Mereka yang dianugerahi akal dan budi, dan mengklaim diri bertindak atas atas dasar keduanya itu, malah aneh-aneh menyikapi adanya virus ini. (Pengecualian tentunya bagi mereka yang menjadi korban dari Covid-19 ini. Mereka yang menjadi sakit, meninggal, dan yang ditinggalkannya. Juga bagi mereka yang secara waras pikir, berbuat semata-mata demi kemaslahatan.)

Manusia inilah yang berbuat tidak bersandar pada hukum alam. Menuruti nafsu kemanusiaannya. Menyandarkan pilihan tindakannya demi sebuah keuntungan. Mereka berbuat demi motif ekonomi, juga motif politik. Itulah manusia-manusia aneh.

Yang aneh-aneh itu, adalah ketika kesiagaan mereka terhadap serangan virus diwujudkan dengan kepanikan dan memanfaatkan kesempatan. Kepanikan ditunjukkan dengan aksi borong berbagai bahan yang merasa dibutuhkannya. Sementara yang berbuat memanfaatkan kesempatan, menjual berbagai bahan kebutuhan tersebut dengan harga yang telah dinaikkan secara gila-gilaan.

Tak kalah aneh adalah mereka-mereka yang melandaskan tindakannya pada kepentingan politik. Memanfaatkan Corona dan mereka penderita Covid-19 demi dendam dan ambisi politiknya.

Dendam mereka disalurkan dengan sibuk menyalahkan pemerintah. Bersamaan dengan itu, sebagian elitnya bertindak seakan-akan lebih cepat dan lebih sesuai dengan harapan masyarakat. Padahal lebih cepat dan lebih sesuai dengan harapan masyarakat, belum tentu lebih tepat. Ada hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan. Segala tindakan, selain harus lebih tepat--yaitu demi keamanan, kesehatan, dan kemaslahatan masyarakatnya--, juga harus tetap menjaga kewibawaan dan harga diri negara.

Segala tindakan yang diambil para pemangku kepentingan hendaknya tidak timbul dari tekanan pihak manapun.

Mereka yang memanfaatkan wabah Covid-19 ini, yang seakan-akan sedang memenuhi harapan masyarakat ini, justru seperti malah menari-nari, menumpuk pencitraan, dan mengangkangi pemilik kewenangan, demi kepentingan praktisnya. Demi kepentingan piciknya.

Mereka sedang memperkeruh suasana dengan cara menyaru sebagai pelindung masyarakat. Kekejaman yang terbalut dalam bungkus kemanusiaan.

Tidak bisakah mereka-mereka ini bertindak ideal? Menyingkirkan semua kepentingan. Ikhlas saja, semata karena tugas dan demi kebaikan bersama.

Pertama dan utama, kita semua harus melakukan apapun untuk saling melindungi di dalam masyarakat. Bisa jadi ini wabah virus corona bisa terjadi seumur hidup sekali, namun sekarang ini sangat penting. Sebelumnya saya pernah berkata bahwa sepak bola agaknya hal terpenting daripada hal lainnya. Hari ini, sepakbola dan pertandingan sepakbola sama sekali tidak penting.

Pernyataan Jurgen Klopp --Manajer Liverpool FC-- terkait penghentian sementara Liga Inggris dan peluang juara bagi timnya karena adanya wabah Covid-19.

Copast : Eko Wibowo ( seword )


Penulis dan Editor :

ANCA | ancablogger's

©copyrigh2020


Senin, 24 Juni 2019

Jembatan air di Belanda ini telah mematahkan hukum fisika

Jembatan Air di Belanda Ini Telah Mematahkan Hukum Fisika

Umumnya jembatan membentang di atas perairan, tapi ini berbeda!

129.7k

Bagikan

Ada banyak sekali hal-hal yang menakjubkan di dunia yang kadang-kadang kamu tak tahu harus dimana mencarinya. Bumi mempunyai banyak sekali manusia jenius yang bisa membuat hal menakjubkan, yang tentunya akan membuatmu tertegun ketika melihatnya.

Biasanya kita melihat jembatan yang membentang di atas perairan, namun berbeda dengan yang satu ini. Pada tahun 2002, dunia kagum pada Veluwemeer Aqueduct, sebuah karya terbaik insinyur yang berhasil menghubungkan daratan Belanda dan sebuah pulau buatan, Flevoland.

fineartamerica

Banyak ide-ide keren yang dibahas, termasuk sebuah terowongan bawah air dan jembatan biasa. Tetapi proyek tersebut terlalu mahal dan menghabiskan banyak waktu. Ide utamanya adalah untuk menyatukan dua daratan dengan transportasi air yang melaju tanpa hambatan, kemacetan lalu lintas ataupun kapal.

kericau

Akhirnya keputusan yang paling luar biasa telah diambil, sebuah jembatan air. Pejalan kaki tidak dilupakan disini karena jalan tersebut dilengkapi dengan trotoar di kedua sisinya. Hari ini, lebih dari 28.000 mobil melintasi jembatan dengan kedalaman 10 kaki tersebut. Sementara perahu bisa dengan tenang melewati jalur perairan yang ada di atasnya. Keren !

Penulis & Editor :
ANCA | ancablongger.com
©copyright 2019

Senin, 22 April 2019

Dengan Radar AESA, Shenyang J-11D Disebut sebut lebih hebat dari Shukoi SU-35

Sebagian dari Anda mungkin masih ingat dengan Shenyang J-11, yakni jet tempur copy-an dari Sukhoi Su-27SK yang pernah kalah telak dalam sesi ‘dogfight’ dengan Gripen C AU Thailand.  Nah, kini ada kabar terbaru yang cukup mengejutkan jagad militer internasional, lantaran J-11 telah dikembangkan dalam varian J-11D, yang disebut-sebut analis internasional punya kemampuan tempur lebih baik dari Sukhoi Su-35.
Dirunut dari sejarahnya, Shenyang Aircraft Corporation (SAC) telah memproduksi Su-27 secara lisensi dari Rusia sejak 1998, dan kemudian diberi label J-11. Setidakanya sudah tujuh varian J-11 yang diluncurkan untuk kebutuhan AU Cina, sudah sekitar 200 J-11 yang berhasil dibuat oleh SAC. Varian terbaru dari keluarga adalah J-11 adalah J-11D.
J-11D sejatinya adalah varian upgrade dari keluarga J-11, dengan sejumlah peningkatan pada sistem elektronik, radar, dan mesin, menjadikan J-11D disebut setara atau bisa menandingi Sukhoi Su-35. Pengembangan Su-35 sendiri jika dirunut mengambil dari platform Su-27 (single seat). Proyek J-11D pertama kali terendus media pada tahun 2015 dengan label “D1101” dan prototipe pesawatnya telah terbang perdana pada 29 April 2015.
Dikutip dari thediplomat.com (20/4/2019), disebutkan J-11D material dibangun dari bahan komposit yang lebih ringan namun lebih kuat. Bukan itu saja, material J-11D kabarnya juga punya kemampuan “pseudo stealthy” yang mampu menyerap sinyal radar. Nah, yang membetot perhatian adalah J-11D mencomot radar Active Electronically Scanned Array (AESA). Inilah yang menjadikan analis beranggapan J-11D lebih unggul dari Su-35, pasalnya Su-35 masih belum menggunakan radar AESA.
Adopsi radar AESA dipandang penting, lantaran pada radar ini tabung radar berputar secara elektronik, beralih pada beberapa sasaran begitu cepat sehingga sangat efektif memindai target berbeda secara bersamaan, bahkan ketika target berada berjauhan, di udara, di laut, dan darat. Dengan beralihnya tabung radar dengan sangat cepat, “multi-tasking” radar AESA dapat melacak pesawat musuh dan memandu rudal ke targetnya, dan men-jammer sistem komunikasi dan sistem radar musuh. Karena masih merupakan barang ‘mahal,’ baru beberapa jet tempur papan atas NATO yang menggunakan AESA.
Lain dari radar AESA, dipastikan J-11D sudah dipasangkan perangkat IRST (Infra-red search and track) untuk kebutuhan radar silent pada pertempuran jarak dekat. Masih dari sumber yang sama, disebutkan J-11D sudah menggunakan sistem kendali fly by wire, teknologi glass cockpit, peningkatan perangkat electronic warfare, dan peningkatan kemampuan pada varian terbaru mesin WS-10A.
Saat ini J-11D masih berstatus prototipe, namun sosok J-11D kembali diperlihatkan dalam peringatan 60 tahun CFTE (China Flight Test Establishment). Dengan terus meningkatnya tensi ketegangan antara Cina dengan Amerika Serikat, bukan tak mungkin J-11D benar-benar akan diluncurkan dalam waktu dekat ini.  (Bayu Pamungkas)

Penulis & Editor : [ ANCA ]
 ancablogspot.com
@COPYRIGHT 2019

Selasa, 17 Oktober 2017

Pribumi .... ???

Pribumi .....
Istilah ini kembali mencuat setelah pelantikan gubernur baru DKI. Gatal juga tangan ini untuk menulis tentang istilah "pribumi" dan "non pribumi". Ketika kita kembali ke 7000 thn yang lalu maka yang pantas di sebut pribumi adalah "homosapiens" atau "pythecantropus erectus" tapi hari ini istilah pribumi yang merupakan warisan penjajah  yang  dipakai oleh Belanda untuk mengawasi dan mengkotak-kotakkan penduduk Nusantara waktu itu dipakai lagi. sama dengan gelar "Haji" yang disematkan kepada orang" yang Alim ulama yg baru pulang belajar di Mekah, tujuannya agar mudah mengawasi gerak-gerik mereka.

Istilah penggunaan kata pribumi dan non pribumi sebenarnya sudah dilarang sejak thn 1998 entah pak mantan menteri pendidikan pura" gak tahu atau gimana ... Miris ! Disadari atau tidak, istilah itu yang akan memperbesar polarisasi dan perbedaan yang sepertinya sengaja dipelihara untuk kepentingan politik sesaat.

Apapun Ras, agama dan dan warna kulit, jika sudah berKtp Indonesia maka kedudukannya sama sebagai warga negara dan sama didepan hukum .....

Dari blog pribadi
(ancablogger's)

La Pattawe Matinroe ri Bettung Raja Bone ke-9 Tahun 1565-1602

La Pattawe Matinroe ri Bettung Raja Bone ke-9 Tahun 1565-1602 La Pattawe Daeng Soreang Matinroe ri Bettung (Bulukumba) adalah raja Bone ke-9...