Rabu, 31 Mei 2017

Kisah Serda Woli Kalahkan Alat Canggih Dengan Sebatang Rumput

Kisah Serda Woli kalahkan alat canggih dengan sebatang rumput

Serda Woli Hamsan. ©instagram.com/penkostrad

ancablogger's
Serda Woli Hamsan salah satu anggota Kontingen TNI Angkatan Darat menjadi petembak terbaik dalam perlombaan Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2017 di Puckapunyal, Australia.

Banyak tantangan yang dihadapi di sana. Namun Serda Woli membuktikan prajurit TNI tak mudah dikalahkan walau dengan alat canggih sekali pun.

Masalah pertama adalah soal cuaca. Iklim di Australia berbeda dengan Indonesia. Di sana suhu bisa mencapai 4 sampai 10 derajat celcius, sehingga cukup dingin.

"Mungkin yang agak sulit cuaca karena kalau di Indonesia itu kan kita biasa cuaca cukup panas 27-29 derajat celcius. Sehingga itu harus punya kiat-kiat khusus untuk mengatasi cuaca di sana," kata Serda Woli di Mabes TNI AD, Selasa (30/5).

Pengalaman yang menarik dan paling diingat dari Serda Woli adalah soal arah angin. Pada saat angin kencang, prajurit dari negara lain membawa alat yang canggih untuk mengukur arah angin dan kecepatannya. Sedangkan Indonesia hanya cukup mengambil rumput dari bawah yang dilempar ke atas.

Hasilnya justru kontingen Indonesia mendapat nilai terbaik saat angin kencang bertiup. Ternyata modal sebatang rumput bisa mengalahkan wind meter. Hal ini cukup membuat tentara lain bengong.

"Katanya kok begitu saja dengan cara seperti itu bisa cepat menembaknya kita yang menggunakan yang canggih kurang bagus menembaknya begitu," kata Serda Woli.

Dia mengakui lawan terberat datang dari tuan rumah Australia. "Ya mungkin mereka sudah menguasai medan ya," kata Serda Woli.

Atas prestasinya, Serda Woli mendapatkan sebuah rumah dari Kepala Staf TNI AD Jenderal Mulyono. Tak cuma itu, Kasad juga membebaskan Serda Woli untuk memilih lokasi rumahnya sendiri. Dia mengaku bersyukur atas hadiah itu.

Saat ini Serda Woli bertugas di Kostrad Depok. Dia mengaku ingin pensiun nanti di Depok juga.

"Mungkin di Depok, mungkin ya," kata Serda Woli Hamsan.

Sumber:  www.merdeka.com

Penulis & Editor
ANCA | ancablogger's
©copyright 2017

Inilah Sahabat Nabi Muhammad Yang Masih Hidup Sampai Sekarang

ancablogger's

Seperti yang kita ketahui, Nabi Muhammad SAW hidup seribu tahun lebih yang lalu. Semua orang yang hidup di zaman beli juga sudah meninggal dunia, begitu juga dengan sahabat beliau. Namun ternyata sobat ancablogger's ada satu sahabat yang sampai sekarang ini hidup dan beridi tegak di sebelah utara Yordania.

Seperti yang dilansir dari surabaya.tribunnews.com, Selasa (30/5/2017), namun sahabat ini bukanlah manusia melainkan sebuah pohon. Pohon ini satu-satunya pohon yang hidup di tengah padang pasir tandus tersebut.  diketahui jika sudah dua kali Rasulullah bernaung di bawah pohon ini.

Image: www.infoyunik.com

Pertama, saat beliau berumur 12 tahun, ketika itu Rasulullah melakukan perjalanan bersama pamannya yang bernama Abu Thalib. Ketika itulah, seorang pendeta yang bernama Bahira melihat tanda-tanda kerasulan pada diri Nabi Muhammad Saw. Dalam kisah itu, Bahira melihat rombongan kafilah dagang yang datang dari Mekkah bersama seorang bocah kecil yang ketika ia berjalan selalu dinaungi oleh awan.

Kemudian, pendeta Bahira mengundang para kafilah pedagang dari Mekkah tersebut ke kediamannya untuk dijamu. Semua anggota rombongan kafilah dagang tersebut mengikuti acara perjamuan tersebut, kecuali satu anak yang masih menunggu di bawah pohon. Bahira melihat keluar dan meminta salah seorang dari rombongan tersebut untuk membawa anak kecil tersebut yang menunggu di bawah pohon (Rasulullah).

Image: news.detik.com

Setelah melihat tanda-tanda kenabian pada diri Nabi Muhammad Saw, Bahira lalu berpesan kepada Abu Thalib untuk menjaga Rasulullah yang ketika itu masih anak-anak dan segera membawa beliau kembali ke Mekkah. Karena, apabila orang Yahudi tahu mengenai kenabian beliau, maka mereka akan menyakitinya.

Melansir www.tandapagar.com, yang kedua kalinya Rasulullah bernaung di bawah pohon ini yaitu ketika beliau membawa barang dagangan milik Khadijah ke Busra, saat itulah Rasulullah berteduh di bawah pohon ini dari terik matahari. Hal mengejutkan pun terjadi, dahan dan ranting-ranting pohon bergerak dengan sendirinya menaungi Nabi Muhammad Saw dari panasnya terik matahari yang menyengat kulit.

Di tengah-tengah padang pasir bernama Al Buqayawiyya ini, pohon ini masih hidup, subur, tegak dan rimbun. Melansir wow.tribunnews.com, diperkirakan usia pohon ini sudah lebih dari 1.400 tahun, karena usianya yang panjang itulah, bahkan dapat bertahan di tengah gersangnya padang pasir, pohon ini dianggap sebagai bukti kenabian Nabi Muhammad Saw.

Dilansir dari palingyunik.com, Selasa (30/5/2017), pohon ini kini sudah ada penjaganya dan juga dilestarikan oleh pemerintah setempat. Bahkan sekelilingnya sudah ada pagar untuk melindungi pohon tersebut dan keberadaannya juga dipantau secara rutin.

Walaupun begitu, siapapun dibolehkan untuk menyentuh dan juga berlindung di bawah pohon yang sudah berusia 1.000 tahun lebih ini.

                Sumber: Tribunnews.com / (Auliah Nisa) UC news

Penulis & Editor
ANCA | ancablogger's
©copyright 2017

La Pattawe Matinroe ri Bettung Raja Bone ke-9 Tahun 1565-1602

La Pattawe Matinroe ri Bettung Raja Bone ke-9 Tahun 1565-1602 La Pattawe Daeng Soreang Matinroe ri Bettung (Bulukumba) adalah raja Bone ke-9...