Sabtu, 16 November 2013

Leopard TNI dan Misi Perdamaian Dunia

Leopard tank


ancablogspot.com
Kementerian Pertahanan Indonesia diketahui telah
melakukan kesepakatan dengan pabrikan kendaraan
lapis baja Jerman Rheinmetall untuk memasok MBT
(Tank Tempur Utama), dukungan logistik dan amunisi
dengan nilai kontrak ratusan juta dolar. Kontrak sudah
ditandatangani dan kini tinggal menunggu
pengiriman.
Kesepakatan penjualan ini terdiri dari 104 MBT
Leopard 2 dan 50 tank infanteri Marder 1A2 berikut
amunisi, 4 tank recovery, 3 tank (peluncur) jembatan,
dan 3 tank penggusur tanah yang dikenal di Jerman
sebagai "Pioneer tank", ditambah dokumentasi
terkait, peralatan pelatihan dan dukungan logistik
tambahan.
Diketahui dari isu kontrak yang beredar, tank-tank ini
akan dikirimkan secara progresif ke TNI AD mulai 2014
hingga 2016. Namun tampaknya September lalu
sudah terjadi pengiriman Leopard dan Marder ke
Indonesia. Artinya menjadikan Indonesia sebagai
negara ke 17 di dunia yang menggunakan Leopard-
semuanya negara Eropa kecuali Chili dan Singapura.
Rheinmetall memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun
dalam mengembangkan dan membuat MBT,
kendaraan infanteri dan sistem dukungan tempur
terkait. Leopard 2 merupakan standar MBT masa kini,
dengan lebih dari 3.600 unit (seluruh versi 2) sudah
dioperasikan di seluruh dunia. Rheinmetall berperan
penting dalam pengembangan dan produksi Leopard
2 untuk Angkatan Darat Jerman (2.350 unit) dan
Belanda (445 unit). Leopard 2 versi A4 sendiri sudah
dibangun sebanyak 2.125 unit. Ketika dioperasikan
bersama-sama sistem tempur terkait lainnya, Leopard
merupakan sistem tempur ekstrem yang sulit
ditandingi.
Dengan populasi rakyat Indonesia sebesar 240 juta
jiwa, otomatis menjadikan Indonesia sebagai salah
satu negara demokrasi terbesar di dunia. Tidak hanya
sebagai sumbu stabilitas dan memainkan peran
penting di kawasan Asia Tenggara, Indonesia juga
turut memainkan peran penting di dunia. Kebutuhan
untuk pengadaan tank-tank kelas berat ini sebenarnya
tidak hanya mencerminkan kebutuhan Indonesia
untuk memodernisasi alutsista TNI AD guna merespon
potensi ancaman terhadap NKRI, tetapi juga dalam
rangka untuk lebih banyak ambil bagian dalam misi-
misi penjaga dan penegak perdamaian di dunia
(melalui PBB). Indonesia memang butuh peralatan
yang sesuai standar militer negara-negara mitra PBB
agar lebih banyak ambil bagian dalam misi-misi PBB.
Artileri.com


Salam penulis
ANCA | ancablogspot.com
©copyrigh 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Sabtu, 02 November 2013

Pesan untuk Musang Natuna

ancablogspot.com
Deru dan gelegar 8 jet tempur canggih Sukhoi dan 6
jet tempur F16 di langit Batam tentu "terdengar
nyaring" di jiran sebelah dan sebelahnya lagi. Bahkan
ribuan buruh yang lagi demo di Batam akhir Oktober
lalu menghentikan teriakannya sejenak untuk
mendongak keatas menyaksikan dan mengagumi.
Selama 5 hari di penghujung Oktober dan awal
Nopember 2013, Hang Nadim Batam menjadi home
base latihan tempur khusus tentara langit Nusantara
bersama Tanjung Pinang, Pontianak dan Ranai
Natuna.
Batam menjadi pangkalan aju Sukhoi, F16, Hawk
skuadron Pekanbaru. Pontianak menjadi pangkapan
aju Super Tucano dan Hawk tuan rumah. Sementara 7
Hercules diterbangkan langsung dari Halim membawa
ratusan tentara untuk diterjunkan ke Natuna. Materi
latihan tentu bermacam menu dan biarlah itu menjadi
urusan rumah tangga AU mau mendapat ponten
berapa. Tapi kita sebagai penonton secara visual bisa
melihat betapa lumatnya sasaran yang dijadikan
target penghancuran oleh jet-jet tempur tadi.
Sudah tentu kurikulum latihan matra udara paling
bergengsi itu diintip dan dipantau oleh jiran sebelah
dan sebelahnya lagi. Singapura dan Cina sangat
diyakini ikut memantau gerakan tentara dan jet-jet
tempur RI itu dengan mata telinga elektronikanya.
Tak apa-apa, ini akan semakin memberikan kesan
dan pesan pada "musang-musang" itu bahwa TNI
mampu memperlihatkan dan menjalankan
pertempuran modern dengan alutsista setara.
Show of Force untuk tetangga sebelah Batam
diperlukan karena ini menyangkut kewibawaan.
Termasuk untuk warga Batam Riau bahwa payung
dan persenjataan dirgantara di atas mereka siap
melindungi ummatnya setiap saat. Penting juga untuk
dipesankan bahwa mereka adalah merah putih.
Soalnya warna keseharian warga perbatasan adalah
lintas batas dalam interaksi eknonomi. Sekedar
mengingatkan.
Pesan untuk musang Natuna jelas, jangan bermain
api dengan teritori NKRI. Musang yang dimaksud
adalah singkatan dari musuh anggapan, sebuah
nama sandi militer untuk sebuah negara yang
menjadi musuh simulasi. Beberapa waktu lalu musuh
simulasi itu bernama Sonora tanpa ada
kepanjangannya, sehingga dipersepsikan macam-
macam. Musang yang ini pun bisa dimaknai dengan
"musuh sang naga" atau "musuh sangar" atau
tetangga yang berwatak musang. Yang jelas untuk
wilayah Natuna dan sekitarnya kita berhadapan
dengan kekuatan multi kelas. Ada kelas Naga, ada
kelas Singa dan ada kelas Jaguh. Tidak usah
dijelaskan lagi karena diskusi forum militer sudah
memahami terutama pada kelas yang terakhir itu.
Banyak hal yang bisa dicatat dalam latihan ini. Inilah
untuk pertama kalinya diperlihatkan kepada khalayak
bahwa persenjataan Sukhoi tidak lagi sekedar kanon
dan bom P100. Tetapi juga sudah memiliki tentengan
rudal-rudal mautnya. Ada rudal R73, R77, Kh31A,
Kh31P dan S8 yang made in Rusia itu, sehingga
memberi kesan gentar dan getar. Catatan lain adalah
adanya sorti pertempuran udara yang tentu
bernuansa mencekam karena kemampuan first look,
first shot dan first kill menjadi kejaran prestasi untuk
pilot kita bersama keunggulan teknologi radar dan
rudalnya. Pertempuran udara modern saat ini dan
seterusnya sesungguhnya adalah uji keunggulan
teknologi radar, jarak tembak dan kecepatan rudal
serta militasi pilot jet tempur.
Sebagai evaluasi untuk kondisi kepemilikan dan jenis
alutsista TNI AU saat ini dibandingkan dengan luas
wilayah dan spektrum ancaman maka harus diakui
kekuatan pukul alutsista udara kita masih belum
memadai. Satu skuadron Sukhoi yang dimiliki saat ini
belum mencukupi nilai gizi kegaharan pengawal
dirgantara. Meski tahun depan akan ada
penambahan 24 jet tempur F16 dan melengkapi
kekuatan penuh satu skuadron Golden Eagle dan
Super Tucano, tetap belum disebut gahar. Oleh sebab
itu masih diperlukan minimal 1-2 skuadron Sukhoi
Family lagi untuk memastikan kewibawaan itu.
Apalagi jika dikaitkan dengan kehadiran F35 yang
mulai tahun depan di kawasan ini. Dan kita meyakini
bahwa dalam program MEF tahap 2 nanti kekuatan
pengawal dirgantara bersama dua matra angkatan
lainnya akan semakin bagus dan berotot.
Intensitas latihan militer yang dilakukan Indonesia
selama dua tahun terakhir ini adalah memastikan
tingkat kesiapsiagaan yang tinggi untuk menjaga
kepemilikan medan teritori. Lebih dari itu adalah
untuk mengingatkan negara manapun untuk tidak
mengusik teritori Indonesia. Kampanye militer
dengan mengerahkan berbagai alutsista untuk
diperdengarkan dan diperlihatkan bunyi musik
amunisi dan dentumannya. Menenggelamkan kapal
perang dengan rudal Yakhont dari jarak 200 km yang
membuat para musang terperangah.
Membumihanguskan dan mendemonstrasikan
teknologi persenjataan yang dimiliki adalah pesan
militer yang jelas dan tegas. Pesan yang hendak
disampaikan kepada para musang lewat dentuman,
deru, gelegar dan manuver di wilayah perbatasan
sesungguhnya adalah rangkaian kalimat yang kira-
kira berbunyi seperti ini: anda sopan kami sapa, anda
Anda maju kami sapu. ****(Jagvane / 02 Nopember 2013)


Penulis & Editor
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Jumat, 01 November 2013

21 pesawat tempur ikut Latihan Angkasa yudha 2013

ancablogspot.com - Latihan
puncak TNI AU kali ini, Angkasa Yudha 2013 di
perairan Kepulauan Natuna, Riau Kepulauan,
melibatkan paling tidak 21 pesawat tempur TNI AU,
termasuk tiga EMB-314 Super Tucano yang baru
tiba.
"Latihan untuk memelihara dan meningkatkan
kemampuan tempur personel jajaran Komando
Operasi Udara TNI AU I dan II, Kohanudnas,
Korpaskhas dan dinas-dinas terkait," kata Kepala
Staf TNI AU, Marsekal TNI IB Putu Dunia, di
Kepulauan Natuna, Kamis.
Latihan puncak Angkasa Yudha, rutin dilaksanakan.
Sebelum latihan puncak, dilaksanakan latihan
parsial dari tingkat unit di masing-masing korps dan
satuan, hingga satuan operasional Komando
Operasi Udara TNI AU I dan II.
Beberapa tujuan yang selalu ingin diketahui dan
diuji saban Angkasa Yudha digelar adalah
pemahaman sempurna akan doktrin pertempuran
dan perang udara, pembinaan personel dan
kesiapsiagaan operasional, dan perencanaan
sekaligus pelaksanaan situasi darurat pertahanan.
Lazimnya latihan tempur, maka pesawat-pesawat
tempur senior TNI AU diterbangkan, yaitu empat
F-16 Fighting Falcon dari Skuadron Udara 3, enam
Su-27/30 Sukhoi (Skadron Udara 11), empat Hawk
109/209 (Skuadron Udara 12), empat Hawk 109/209
(Skuadron Udara 1) dan tiga EMB-314 Super Tucano
(Skuadron Udara 21).
Dimisalkan ada serbuan militer negara lain terhadap
kepentingan dan kedaulatan Indonesia, maka
tahapan kesiapsiagaan operasional, sistem
kesenjataan, dan personel sejak gladi pos komando
hingga gladi lapangan menjadi hal-hal krusial yang
saling terkait.
Semua itu --berdasar latihan-latihan parsial--
diterjemahan dalam tahap operasional melalui
Operasi Pertahanan Udara, Operasi Serangan Udara
Strategis, Operasi Lawan Udara Ofensif, serta
Operasi Dukungan Udara dan Operasi Informasi.
"Doktrin harus disesuaikan dengan kecenderungan
ancaman masa depan dan kemampuan perang kita,
sedangkan skenario harus berpedoman dari
ancaman masa kini yang paling mungkin terjadi,"
kata Dunia.
Pulau Laut Natuna merupakan kecamatan di
Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Kecamatan
tersebut merupakan kecamatan terluar Indonesia,
berbatasan langsung dengan perairan Laut China
Selatan yang diperebutkan lima negara (China,
Brunei Darussalam, Filipina, Viet Nahm, dan
Malaysia).
Penanggung jawab kelangsungan seri latihan
Angkasa Yudha 2013 alias Panglima Komando
Tugas Udara Gabungan, Marsekal Muda TNI M
Syaugi, menjelaskan, "Tahun ini ada latihan fisik.
Apa yang kami teorikan di kelas tahun lalu, di
praktekkan hari ini. Biasanya memang latihan fisik
dua tahun sekali," kata dia.(Antaranews.com)


Penulis :
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

La Pattawe Matinroe ri Bettung Raja Bone ke-9 Tahun 1565-1602

La Pattawe Matinroe ri Bettung Raja Bone ke-9 Tahun 1565-1602 La Pattawe Daeng Soreang Matinroe ri Bettung (Bulukumba) adalah raja Bone ke-9...