ancablogspot.com ©copyright 2013
Jokowi adalah pembawa harapan. Ahok juga.
Sudah lama Indonesia mengalami penyakit bengek
hingga ringkih bergerak maju dan tertinggal jauh
dari teman satu start semisal Korea Selatan.
Kedatangan mereka menjadi angin surga untuk
mengejar ketinggalan.
Jokowi dan Ahok barangkali muncul sedikit
terlambat . Meskipun demikian kedatangan
mereka seperti air di padang pasir. Mudah-
mudahan bukan fatamorgana.
Mereka memulainya dari Jakarta, ibu kota negara.
Berbagai persoalan Jakarta sejak kedatangan
mereka, mulai sedikit terurai benang-benang
kusut yang selama ini seperti bingung mencari
solusi atau tidak peduli. Jokowi dan Ahok seperti
petugas kebersihan yang coba menghilangkan
kerak-kerak berkarat akibat mengendap bertahun-
tahun di lantai kamar mandi yang telah menjadi
tempat pesta pora kelompok bakteri dan parasit.
Ketika formula-formula jitu dan jurus-jurus ampuh
telah dikeluarkan oleh Jokowi dan Ahok, kelompok
bakteri dan parasit mulai berkoar-koar protes
karena sumber pencarian mereka telah dihabisi.
Tetapi Jokowi dan Ahok tidak peduli mereka punya
diterjen ampuh untuk parasit dan bakteri.
Kinerja Jokowi dan Ahok meskipun baru beberapa
bulan berkerja sudah mampu melebihi kinerja
pejabat-pejabat sebelumnya. Walaupun hasil
belum begitu nyata tetapi segala persoalan sudah
terpeta. Harapan masyarakat Jakarta terhadap
mereka begitu besar. Hanya Jokowi dan Ahoklah
yang mampu membereskan persoalan Jakarta.
Begitu kata mereka.
Sementara itu nama Jokowi dan Ahok sudah
berkibar secara nasional lewat gebrakan-gebrakan
mereka yang begitu memukau, ditonton melalui
TV, media surat kabar, dan internet di seluruh
pelosok Indonesia. Masyarakat Indonesia mulai
memahami kepemimpinan yang mereka mau.
Jokowi dan Ahoklah yang memberi pemahaman
itu. Seolah-olah Jokowi dan Ahok berkata, " kutahu
apa yang kalian mau."
Masyarakat Indonesia mulai bersiasat untuk
merampas Jokowi dari Jakarta. Dan Ahok dibiarkan
menjadi Gubernur Jakarta. Relawan-relawan Jokowi
mulai mencari dukungan untuk menobatkan
Jokowi menjadi RI 1. Mereka juga akan memaksa
partai Jokowi untuk mencapreskan Jokowi.
Tetapi kita harus sadar Jokowi dan Ahok seperti
asam dan garam meski berasal dari tempat
berbeda, satu di laut satu di gunung, tetapi
menyatu di belanga. Jokowi dan Ahok seperti yin
dan yang yang tidak dapat dipisahkan. Mereka
adalah duet maut. Siapa tahu mereka akan
menjadi pasangan macan yang membawa
Indonesia menjadi disegani di Asia.
Mereka seperti Ronaldo dan Rivaldo yang
membawa Brazil menjuarai dunia. Lalu siapa
Ronaldinho? Silakan pilih antara Dahlan Iskan atau
Mahfud MD atau gabungan kedua-duanya. Untuk
itu Menteri Koordinator Ekonomi dan Hukum perlu
diberi wewenang lebih besar.Siapa tahu assist
Mahfud MD dan Dahlan Iskan bisa membuat
pasangan Jokowi Ahok menggetarkan panggung
dunia. Siapa tahu.
Karena itu mari kita singkirkan kepentingan
kelompok karena kepentingan kelompok hanya
akan memecah-belahkan kita. Mari kita bersatu
untuk kepentingan nasional yang akan membawa
negeri ini menjadi lebih terhormat, damai, dan
sejahtera ,,,,, Amin_
Sumber : Kompasianer
Salam penulis :
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar