Duladi said:
Hanina Syahiedah, ayat-ayat yg anda sebutkan
di atas, sama sekali tidak menempatkan wanita
sebagai subyek, tapi OBYEK pria. WANITA YG
CANTIK & RAJIN MENGAJI serta SHOLAT, memang
harus dicintai oleh pria muslim, tapi setelah si
wanita itu tidak merangsang lagi, KISUT, SAKIT
atau tidak berguna, Alquran membolehkan pria
meninggalkannya seperti orang membuang
BARANG RONGSOKAN.
Dan perlu anda ketahui, perkawinan Islami
adalah perkawinan yg tidak perlu adanya
KETERIKATAN PERASAAN, yang diutamakan
dalam Islam cuma SYAHWAT. Alquran sudah
mengajarkan itu kepada para pria, dengan
memberikan iming-iming WANITA IDAMAN LAIN di
surga. Ini artinya, Alquran sama sekali tidak
memandang anda, tidak menghormati, tidak
menghargai anda sebagai ISTRI dari SUAMI.
Anda cuma obyek seks SEMATA, yg dicintai dan
dinafkahi bila si suami masih menganggap anda
ENAK. Tapi setelah anda sudah tidak enak lagi,
anda akan dibuangnya.
Islam tidak mengajari pria muslim agar punya
KETERIKATAN PERASAAN dengan istrinya, tapi
seperti yg saya bilang, istri itu cuma dianggap
sebagai LADANG TEMPAT BERCOCOK TANAM,
bukan TEMAN SEHIDUP SEMATI.
Ane jawab ye:
QS 2:223
Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu
bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat
bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu
kehendaki . Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk
dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah
bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah
kabar gembira orang-orang yang beriman.
{ ﻧﺴﺂﺅﻛﻢ ﺣﺮﺙ ﻟﻜﻢ ﻓﺄﺗﻮﺍ ﺣﺮﺛﻜﻢ ﺃﻧﻰ ﺷﺌﺘﻢ } "Istri-
istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok
tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-
tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki" dari
depan atau dari belakang, yang jelas tidak boleh
dilakukan kecuali pada kemaluan (qubul), karena
bagian itulah tempatnya bercocok tanam, dan bagian
itulah tempat keluarnya anak.
Ayat ini juga merupakan dalil atas haramnya berjima'
pada bagian belakang (dubur), karena Allah Ta'ala
tidak membolehkan mencampuri wanita kecuali dari
bagian yang menjadi tempat bersenggama. Terdapat
banyak hadits-hadits yang diriwayatkan dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tentang haramnya hal
tersebut dan beliau melaknat pelakunya .
JADI AYAT INI TIDAK MENYATAKAN PEREMPUAN CUMA
OBJEK SEX? TAPI KATA TANAH ADALAH KATA KIASAN
UNTUK MENGGAMBARKAN ALAT KELAMIN PEREMPUAN
DALAM HUBUNGAN ANTARA SUAMI ISTRI, ITULAH
INDAHNYA BAHASA ALQUR'AN, BERSASTRA TINGGI DAN
TIDAK PORNO SAMA SEKALI. BERBEDA DENGAN KITAB
ANDA MENYEBUTKAN ALAT KELAMIN, PAYUDARA,
METODE SEX DSB TANPA SENSOR. GA JAUH BEDA AMA
KITAB PORNO. MAKANYA GA HERAN PARA PENDETA
MENENTANG UU ANTI PORNOGRAFI. MUNGKIN
KHAWATIR JIKA UNDANG-UNDANG ITU BERLAKU MAKA
BIBLE JUGA AKAN IKUT DICEKAL
Ayat ini justru melindungi perempuan dari perilaku sex
menyimpang ala orang barat (yg mayoritas kristen)
kayak oral sex, sex melalui dubur dsb
Bahasa Alqur'an yg santun dan indah jangan ente
samain ama bahasa kitab ente yg nyablak nyebutin
alat kelamin, payudara, metode sex ga ubahnya
majalah porno dan novel stensilan yeee
APAKAH DALAM ISLAM ISTERI BUKAN TEMAN
SEHIDUP SEMATI YG PERLU DIHARGAI? TIDAK
PERLU KETERIKATAN PERASAAN???
Makanya dul, baca Alqur'an jangan bagian yg ada
kalimat "ladang bercocok tanam doank" kelihatan bgt
udah kebiasaan baca ayat cabul di alkitab, jd
pikirannya ngeres, mulu', baca juga ayat Alqur'an dan
hadist bagaiman Islam mengajarkan suami
memperlakukan Istri dengan baik!!
Siapa bilang istri hanya pemuas nafsu dan tidak
mempunyai kedudukan yg pantas bagi suaminya
dalam islam, baca ayat nyari yg ada kata bercocok
tanam doank, bukan teman sehidup semati, emang
bawaan otak mesum ala alkitab ya kayak gitu,
pikirannya ngeres melulu'
Hak Bersama Suami Istri
- Suami istri, hendaknya saling menumbuhkan
suasana mawaddah dan rahmah. (Ar-Rum: 21)
- Hendaknya saling mempercayai dan memahami
sifat masing-masing pasangannya. (An-Nisa': 19 - Al-
Hujuraat: 10)
- Hendaknya menghiasi dengan pergaulan yang
harmonis. (An-Nisa': 19)
- Hendaknya saling menasehati dalam kebaikan.
(Muttafaqun Alaih)
Adab Suami Kepada Istri .
- Suami hendaknya menyadari bahwa istri adalah
suatu ujian dalam menjalankan agama. (At-aubah:
24)
- Hendaknya senantiasa berdo'a kepada Allah
meminta istri yang sholehah. (AI-Furqan: 74)
- Diantara kewajiban suami terhadap istri, ialah:
Membayar mahar, Memberi nafkah (makan, pakaian,
tempat tinggal), Menggaulinya dengan baik, Berlaku
adil jika beristri lebih dari satu. (AI-Ghazali)
- Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah,
yang paling baik akhlaknya dan paling ramah
terhadap istrinya/keluarganya. (Tirmudzi)
- Suami tidak boleh kikir dalam menafkahkan hartanya
untuk istri dan anaknya.(Ath-Thalaq: 7)
- Suami dilarang berlaku kasar terhadap istrinya.
(Tirmidzi)
- Hendaklah jangan selalu mentaati istri dalam
kehidupan rumah tangga. Sebaiknya terkadang
menyelisihi mereka. Dalam menyelisihi mereka, ada
keberkahan. (Baihaqi, Umar bin Khattab ra., Hasan
Bashri)
- Suami hendaknya bersabar dalam menghadapi
sikap buruk istrinya. (Abu Ya'la)
- Suami wajib menggauli istrinya dengan cara yang
baik. Dengan penuh kasih sayang, tanpa kasar dan
zhalim. (An-Nisa': 19)
- Suami wajib memberi makan istrinya apa yang ia
makan, memberinya pakaian, tidak memukul
wajahnya, tidak menghinanya, dan tidak berpisah
ranjang kecuali dalam rumah sendiri. (Abu Dawud).
- Suami wajib selalu memberikan pengertian,
bimbingan agama kepada istrinya, dan menyuruhnya
untuk selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya. (AI-
Ahzab: 34, At-Tahrim : 6, Muttafaqun Alaih)
- Suami wajib mengajarkan istrinya ilmu-ilmu yang
berkaitan dengan wanita (hukum-hukum haidh,
istihadhah, dll.). (AI-Ghazali)
- Suami wajib berlaku adil dan bijaksana terhadap istri.
(An-Nisa': 3)
- Suami tidak boleh membuka aib istri kepada
siapapun. (Nasa'i)
- Jika suami hendak meninggal dunia, maka
dianjurkan berwasiat terlebih dahulu kepada istrinya.
(AI-Baqarah: 240)
TENTANG POLIGAMI:
"Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil
terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu
mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain)
yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian
jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
(kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang
kamu miliki yang demikian itu adalah lebih dekat tidak
berbuat aniaya." (QS.An-Nisaa':3)
Jadi pernikahan dalam islam itu ada 2
1.Bahwa asas perkawinan dalam Islam itu Monogami.
2. Bahwa asas perkawinan dalam Islam adalah
Poligami
Allah SWT memperbolehkan poligami itu dengan
syarat harus adil. Mengenai keadilan ini harus
dikaitkan dengan firman Allah SWT dalam Surat An
Nisaa' ayat 129 yang artinya:
"Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil
diantara isteri-isterimu, walaupun kamu sangat ingin
berbuat demikian. Karena itu janganlah kamu terlalu
cenderung kepada yang kamu cintai, sehingga kamu
biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu
mengadakan perbaikan dan memelihara diri dari
kecurangan, maka sesungguhnya Allah Maha
Pengampun dan Maha Penyayang."
Dan jika memang mampu berlaku adil dan terdapat
alasan yg kuat untuk poligami maka hal itu adalah
solusi bagi keadaan tertentu, misal:
1.Isteri mandul
2.Isteri yang mempunyai penyakit yang dapat
menghalangi suaminya untuk memberikan nafkah
batin
3.Bila suami mempunyai kemauan seks luar biasa
(over dosis), sehingga isterinya haid beberapa hari
saja mengkhawatirkan dirinya berbuat serong.
4.Bila suatu daerah yang jumlah perempuannya lebih
banyak daripada laki-laki. Sehingga apabila tidak
poligami mengakibatkan banyak wanita yang berbuat
serong
5. Melindungi seorang perempuan dari fitnah atau
gangguan orang lain
Faktanya di lapangan, pernikahan monogami jauh
lebih banyak daripada poligami, tapi kenapa justru
poligami yg jadi sorotan???
Naif sekali jika Kristen penghujat islam menentangnya
karena dalam alkitab mereka, tidak ada satu ayatpun
yang mengecam apalagi melarang poligami.
Kitab Ulangan 21:15-16 dan Keluaran 21:10
menjelaskan, beberapa aturan hukum beristri lebih
dari satu. Ini adalah bukti bahwa alkitab (Bibel) pun
tidak melarang poligami. Alkitab, memberikan aturan
tentang poligami, sesuai zaman yang berlaku pada
masa itu.
Dalam Alkitab, pelaku poligami pertama kali adalah
Lamekh (Kejadian 4:19). Dalam Ulangan 25:5
disebutkan, jika suami meninggal, maka sang istri itu
harus dinikahi oleh saudara lelaki sang suami.
Perkawinan antara janda dengan ipar ini disebut
"Kewajiban Perkawinan Ipar".
Jika saudara Ipar sudah beristri, ia harus memoligami
janda iparnya. Jika saudara ipar itu menolak
menikahinya dengan alasan tidak suka, ia dihukum
oleh tokoh Nasrani dengan cara diludahi mukanya
(Ulangan 25:9).
Dalam Bibel pun terdapat puisi tentang poligami :
Permaisuri ada enam puluh, selir delapan puluh, dan
dara-dara tak terbilang banyaknya. Tetapi dialah satu-
satunya merpatiku, idam-idamanku, satu-satunya
anak ibunya, anak kesayangan bagi yang
melahirkannya, putri-putri melihatnya dan
menyebutnya bahagia, permaisuri-permaisuri dan
selir-selir memujinya (Kidung Agung 6:8-9).
Legalnya poligami ini, didukung fakta di dalam Bibel,
bahwa para Nabi Bani Israil juga berpoligami. Nabi
Ibrahin punya dua istri, yaitu Sara (Kejadian 11:29-31)
dan Hagar (Kejadian 11:29-31). Selain itu, Ibrahim
disebut juga punya gundik bernama Kentura (Kejadian
25:1).
Nabi Yakub punya empat istri, yaitu Lea, Rahel, Bilha
dan Zilpa (Kejadian 29:31-32, 30:34, 30:39). Jejak Nabi
Yakub ditiru oleh anaknya, Esau, dengan menikahi
dua perempuan Kanaanm yaitu Ada dan Oholibama
(Kejadian 36:2-10).
Nabi Musa berpoligami dengan mengawini dua istri.
Salah satunya bernama Zipora (Keluaran 18:2,
Bilangan 12:1). Salomo alias Nabi Sulaiman punya
700 istri dan 300 gundik (I Raja-raja:1-3). Anak
kandung Salomo, Rehabeam, juga berpoligami. Ia
punya 18 istri dan 60 gundik yang memberinya 28
anak laki-laki dan 60 perempuan (2 Tawarikh 11:21).
Nabi Daud memiliki banyak istri dan gundik,
diantaranya Ahinoam, Abigail, Maacha, Hadjit, Edjla,
Michal dan Batsyeba ,(I Samuel 25:43-44,27:3,30:5, II
Samuel 3:1-5, 5:13, I Tawarikh 3:1-9, 14:3, II Samuel
16:22). Simson kawin beberapa kali (Hakim-hakim
14:10, 16:1-4), dan masih banyak lagi daftar pelaku
poligami dalam Alkitab.
Jauh sebelum Rasul lahir, Nabi Daud, Abraham, Yakub
dan Salomo telah mempraktikan poligami. Tapi tak
satupun ayat Bibel yang mengecam atau menilainya
sebagai tindakan yang salah, bermaksiat dan dosa.
Nabi Daud, mengoleksi banyak istri dan gundik, tapi
Tuhan tidak mengecamnya sebagai kelemahan.
Bahkan, Tuhan memberikan penghargaan dengan
julukan "Nabi yang taat kepada Tuhan dan berkenan
di hati-Nya" (Kisah Para Rasul 13:22).
Nabi Yakub menikahi banyak wanita yang memiliki
hubungan darah. Toh, Yakub tidak dibenci Tuhan.
Semasa hidunya, Allah justru menampakkan diri
keada Yakub sebagai Allah Yang Maha Kuasa
(Keluaran 6:2). Bahkan, Tuhan menjanjikan akan
memberikan sebuah negeri pada keturunan Yajub
(KEluaran 33:1). "Yakub adalah nabi yang diberkati
Tuhan, berada dalam kerajaan Sorga (Kerajaan Allah)
bersama dengan Abraham, Ishak dan semua nabi
Allah," (Matius 8:11), Lukas 13:28).
Labi Lot (Luth), dalam Bibel juga disebut memoligami
dua kakak beradik hingaa beranak-pinak. Tapi, Tuhan
tidak menegurnya sebagai orang yang berdosa
karena berpoligami. Bahkan, Tuhan membeirkan
pujian kepada Lot sebagai orang yang benar dan taat
jepada Tuhan (II Petrus 2:7).
Bahkan, Nabi Salomo (Sulaiman) dalam Bibel
diceritakan sebagai nabi superpoligami dengan
koleksi istri terbanyak di dunia. Tuhan juga tidak
mencelanya, sebagai tindakan maksiat. Tuhan justru
menyayngi Salomo sebagai orang yang sudah dipilih
Tuhan sejak bayi menjadi hamba-Nya yang akan
mendirikan Bait Allah (I Tawarikh 22:9-10).
Pada masa Yesus, jika praktik poligami ini tercela dan
hrus dihapus, pasti yesus menyikapinya dengan
tegas. Ternyata, Yesus tidak pernah menghapus
aturan tentang poligami yang diterapkan para Nabi
terdahulu. "Janganlah kamu menyangka, bahw aku
datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab
para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya,
melainkan untuk menggenapinya," (Matius 5:17).
Dalam buku Sex in The Bible, halaman 5 disebutkan,
Yesus sendiri -meski Bibel tak menceritakan- apakah
dia pernah menikah dan berpoligami? Tapi, Ia tak
pernah komplain ketika murid terkasihnya, Petrus,
menikah berulangkali. Yesus tak mengecam apalagi
menyuruh Petrus menceraikan istri-istrinya. Ini
menunjukkan, Yesus tidak mengharamkan poligami.
Sikap Yesus ini bisa dimaklumi, karena leluhur Yesus
sendiri adalah pelaku poligami (silsilah leluhur Yesus
ada di Injil Matius 1:1-17).
=================================
================================
Duladi Said:
Silakan tanyakan kepada Parikesit Java. Bila si
istri kena penyakit menular, atau dia sakit keras,
atau dia lumpuh dan tak bisa diajak ngeseks, si
pria muslim BOLEH tega meninggalkannya dan
itu bukan DOSA di mata Islam. YA ATAU TIDAK?
Hanina Jawab:
siapa bilang harus ditinggalkan??? Justru Islam
memberi solusi, yaitu dengan poligami, agar Istri yg
berpenyakit menular, atau dia sakit keras, atau dia
lumpuh dan tak bisa diajak ngeseks, mandul, tetap
tidak ditinggalkan tapi sang suami masih dapat
menghindari perzinahan dengan menikah, juga tetap
bisa mendapat keturunan dari istri yg lain tentu saja
dengan syarat harus bersikap ADIL. Mending mana
melacur & freesex ala orang2 barat yg mayoritas
Kristen dibandingkan dengan poligami yg jelas2 halal?
Adakah solusi lain yg lebih baik dari itu???
DALAM ATURAN ISLAM BERZINA ITU DILARANG
"Perempuan yang berzina dan laki-laki yang
berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari
keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas
kasihan kepada keduanya mencegah kamu
untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu
beriman kepada Allah, dan hari akherat, dan
hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka
disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang
yang beriman".(QS. An-Nur : 2)
"Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji. Dan suatu jalan yang buruk".(QS. Al-Isra : 32)
TAPI TUHAN DI ALKITAB MENYURUH NABINYA
MENIKAHI PELACUR DAN TIDAK MENGHUKUM
PELACUR/PEZINAH
Tuhan di dalam Alkitab malah menyuruh seorang
nabi-Nya yang bernama Hosea untuk menikahi
seorang wanita pelacur yang suka berzinah untuk
menjadi istrinya. Perhatikan ayat Alkitab Hosea 1:2-3
berikut ini :
(2) Ketika Tuhan mulai berbicara dengan perantaraan
Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: "Pergilah,
kawinilah seorang perempuan sundal, karena negeri
ini bersundal hebat dengan membelakangi Tuhan."
(3) Maka pergilan ia dan mengawnini Gomer binti
Diblaim, lalu mengandungkah perempuan itu dan
melahirkan bayinya seorang laki-laki.
Ironis sekali Tuhan menyuruh Nabi Hosea untuk
mengawini wanita sundal. Jika begitu sama saja
Tuhan menyuruh umat-Nya tidak takut berzinah &
menjadi pelacur. Jika laki-laki Kristen meneladani Nabi
Hosea maka seharusnya mereka menikahi juga para
pelacur karena itu memang perintah Tuhan. Begitu
juga dengan wanita akan tidak takut menjadi pelacur,
toh pelacur bukanlah pekerjaan hina di mata Tuhan
bahkan bisa mendapat kehormatan dinikahi nabi.
Bahkan dalam ayat lain Tuhan berfirman bahwa Dia
tidak akan menghukum pelacur dan pesundal serta
para pezinah, perhatikan ayat Hosea 4:14 sebagai
berikut :
"Aku tidak akan menghukum anak-anak
perempuanmu sekalipun berzinah, atau
menantu-menantu perempuan, sekalipun mereka
bersundal, sebab mereka sendiri mengasingkan
diri bersama-sama dengan perempuan-
perempuan sundal dan mempersembahkan
korban bersama-sama dengan sundal-sundal
bakti, dan umat yang tidak berpengertian akan
runtuh.
What??? Tidak ada hukuman bagi perempuan
pezinah??? Pantesan di negara-negara barat
yang mayoritas beragama Kristen kebanyakan
adalah penganut freesex.
TERNYATA BAGI KRISTEN ITU POLIGAMI NO TAPI
BERZINA YES!!!! CKCKCK.... PARAH
Salam penulis :
ANCA | ancablogspot.com
©copyright 2013
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Subhanalloh.... maha suci Alloh...dengan segala firmannya....!!!
BalasHapusIslam rohmatan lil alamin, Agama penyempurna dari agama terdahulu.....
Jayalah Islam dunia...amin..